DPUPR Gresik dan Penanggulangan Banjir Kali Lamong melalui Retarding Basin Tambakberas ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

DPUPR Gresik dan Penanggulangan Banjir Kali Lamong melalui Retarding Basin Tambakberas

-

Baca Juga

Kolam Retensi Penampung Air Banjir


Pemerintah Kabupaten Gresik, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), tengah berupaya aktif menanggulangi permasalahan banjir yang kerap melanda wilayahnya akibat luapan Kali Lamong. Salah satu strategi kunci yang dijalankan adalah pembangunan Retarding Basin Tambakberas.  Proyek ini merupakan bagian integral dari rencana besar untuk mengurangi dampak banjir, khususnya di bagian tengah dan hilir Kali Lamong.

Kepala DPUPR Pemkab Gresik Jawa Timur

Retarding Basin, atau kolam retensi, merupakan infrastruktur pengendalian banjir yang dirancang untuk menampung sementara air sungai yang meluap saat terjadi hujan deras. Dengan adanya kolam retensi di sepanjang Kali Lamong, khususnya di Tambakberas, diharapkan puncak debit air banjir dapat dikurangi secara signifikan.  Sistem kerjanya sederhana namun efektif: saat terjadi luapan, air akan tertampung di dalam basin, mengurangi volume air yang mengalir di sungai utama. Setelah puncak banjir berlalu, air yang tertampung secara bertahap dilepas kembali ke sungai dengan laju yang terkontrol, sehingga mencegah terjadinya banjir susulan.

Normalisasi sungai Lamong di Gresik

Pemilihan lokasi Tambakberas untuk pembangunan Retarding Basin tentunya didasarkan pada kajian hidrologi dan geografi yang komprehensif.  Lokasi ini kemungkinan besar memiliki karakteristik tanah dan topografi yang sesuai untuk menampung volume air yang cukup besar tanpa menimbulkan risiko lingkungan yang signifikan.  Kajian tersebut juga memperhitungkan kapasitas tampung yang dibutuhkan untuk mengurangi dampak banjir di daerah hilir.

Keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik Retarding Basin saja, tetapi juga pada aspek-aspek lain yang mendukung, seperti:   Perencanaan yang detail dan akurat sangat penting untuk memastikan efisiensi dan efektivitas Retarding Basin. Hal ini mencakup perhitungan kapasitas tampung, sistem drainase, dan pengelolaan air setelah banjir.

Setelah pembangunan selesai, pemantauan dan pemeliharaan rutin sangat penting untuk memastikan Retarding Basin berfungsi optimal dalam jangka panjang.  Hal ini meliputi pembersihan sedimentasi, perbaikan kerusakan, dan pengawasan terhadap kondisi lingkungan sekitar.

Keterlibatan masyarakat setempat dalam proses perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan Retarding Basin sangat penting untuk keberhasilan proyek ini.  Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian Retarding Basin juga perlu dilakukan.

Retarding Basin Tambakberas idealnya terintegrasi dengan sistem pengendalian banjir lainnya yang telah ada atau yang direncanakan di wilayah Gresik.  Integrasi ini akan meningkatkan efektivitas keseluruhan sistem pengendalian banjir.

Proyek Retarding Basin Tambakberas merupakan langkah penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Gresik untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir.  Keberhasilan proyek ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Gresik, khususnya di daerah yang rawan banjir.  Namun, keberlanjutan keberhasilannya bergantung pada perencanaan yang matang, pemeliharaan yang konsisten, dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan.


Penulis Dion 

Editor Djose 




Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode