POLRES MOJOKERTO PANEN TERSANGKA NARKOBA
-Baca Juga
Seribu macam cara orang untuk mencari pekerjaan, tidak peduli pekerjaan itu haram. Terbukti, sebanyak 31 orang, ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat Kepolisian Polres Mojokerto Jawa Timur, dalam dugaan kasus peredaran narkotika jenis Sabu, Pil Double L dan pil Ekstasi. Mereka itu terjaring dalam operasi “Tumpas Semeru Narkoba 2020, Polda Jatim”. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain, sabu-sabu 44,69 gram, pil double L, 1278 butir dan pil ekstasi 10 butir.
Sebanyak 31 orang tersangka tersebut, dugaan sementara berperan sebagai bandar peredaran narkotika. Dan mereka disangka kan pasal 114 ayat 2 juncto 132 ayat 1, ancaman pidana 5 sampai 20 tahun penjara. Hal itu diungkapkan Kapolres Mojokerto Jawa Timur AKBP. Deni Alexander disela-sela confrensi pers di halaman Mapolres setempat.
Para pelaku yang dijadikan tersangka itu, mendapatkan narkotika dari wilayah, Surabaya – Malang dan diedarkan di Mojokerto. Peredaran narkoba di Jawa Timur cukup tinggi. Mojokerto tempat surganya narkoba ke lima di Jawa Timur. Seperti dikatakan oleh Kepala BNN Mojokerto AKBP Suharsi. Peredaran narkoba di musim pandemi covid 19, justru kian subur. Bak cendawan di musim penghujan. Disaat masyarakat dihimbau untuk tetap tinggal dirumah, justru kesempatan tersebut celah bagi para pebisnis narkoba sebagai peluang untuk mengeruk keuntungan besar.
Untuk dapat menekan angka peredaran narkoba menuju titik nol. Butuh kebulatan tekad dari masyarakat dan aparat pemerintah dan negara ini, serius menumpas gembong narkoba. Jangan kasih ruang gerak, persempit setiap lini, lapis pertahanan negara dari mafia atau cukong narkoba. Aparat Negara pemerintahan tidak saja dipersenjatai teknologi canggih. Namun, gaji serta keluarganya harus dilindungi dan kecukupan. Ngewangi njalukno gaji gede bosss, nang Presiden. Aku tetep ae, wartawan budiman.Peredaran narkoba tidak saja menyasar, pegawai swasta, ASN, artis, Polisi, TNI, Wartawan, tapi juga pelajar sekolah dari SD-SMA, Mahasiswa dan juga santri. Dan ini bukan rahasia lagi, tinggal kitanya, mampu tidak, melakukan perlawanan terhadap narkoba. Pengedar narkoba cukup halus untuk mempengaruhi pembelinya. Padahal, penjualnya sangar, bertato, manusia bebas. Tapi kok, bisa lancer jaya ya, narkoba beredar di samping kanan kiri kita tanpa ketahuan.
Narkoba jenis sabu-sabu pada jaman perang dunia kedua, digunakan oleh tentara zionis sebagai doping. 3 hari tiga malam tidak makan, tidak tidur cukup kuat untuk bertempur. Selain itu pula, tidak merasa takut untuk bertempur. Seperti kamikaze, menabrakan pesawat tempur kedalam kapal perang lawan.
Barang Bukti NarkobaTetapi, setelah tidak menggunakan barang-barang syetan itu. Kondisi fisik, stamina menjadi rapuh. Ginjal hancur, paru-paru jebol. Jantung tidak mau memompa dan akhirnya meninggal dunia secara mengerikan.
Para oknum artis yang kedapatan menggunakan narkoba ketika tertangkap. Jawabanya selalu mengatakan untuk doping diri, agar tetap eksis dan segar secara instan. Setelah itu kondisi badan hancur lebur, banyak yang meninggal dunia di usia muda.
Semoga para mafia atau cukong narkoba insyaf akan perbuatanya itu. Bahwa, bisnis yang ia jalankan merusak generasi bangsa. Untuk para cukong insyaf ya, biar kalo mati masuk surge. Mulai muncul….Sebab di neraka sudah penuh orang kaya, ganteng, cantik. Sementara di surge masih sepi penduduk. Kebanyakan penghuninya orang sabar, orang miskin baik hati, orang kaya baik hati suka memberi. Kalo pelit jelas masuk neraka. Kayak tim sukses Pilkada, uangnya calon di embat sendiri dibawa lari. Calon nya nggak sukses, Timsesnya sukses. Kok niru makne, ga koyok ngene arek iki, mesti pinter…hehehe just kidding just for laugh. (MJ-1)