Bupati Gus Barra dan Wakil Bupati mas dokter Rizal Kunjungan Safari Politik di MPS TROWULAN. Senin 11 Nopember 2024.
Kunjungan Bupati Gus Barra dan Wakil Bupati dr. Rizal ke pabrik Sigaret MPS Trowulan pada Senin, 11 November 2024, bukan sekadar kunjungan biasa. Perjalanan ini merupakan sebuah strategi politik yang terencana, dibalut dengan nuansa keakraban dan semangat membangun.
Sambutan Hangat dan Ucapan Selamat Ulang Tahun
Karyawan MPS Trowulan, mayoritas perempuan, menyambut hangat kedatangan Bupati Gus Barra dan Wakil Bupati dr. Rizal. Ketampanan Bupati Gus Barra membuat para karyawan antusias berebut foto dan berjabat tangan dengannya. Suasana semakin meriah ketika para karyawan memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk Bupati Gus Barra yang ke-37 tahun dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya.
Strategi Politik Serap Aspirasi dan Penyampaian Visi Misi
Kunjungan ini merupakan bagian dari strategi politik Bupati Gus Barra dan Wakil Bupati dr. Rizal untuk menyerap aspirasi dan menyampaikan program visi misi kepada karyawan MPS Trowulan. Mereka berbincang dengan karyawan secara personal, menanyakan kebutuhan dan aspirasi mereka. Bupati Gus Barra dan Wakil Bupati dokter Rizal terlihat akrab dan penuh semangat dalam menyapa karyawan satu per satu.
Apresiasi untuk Industri Padat Karya
Bupati Gus Barra menekankan pentingnya industri padat karya seperti pabrik MPS Trowulan. Ia menyatakan bahwa industri ini harus diapresiasi karena mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat Kabupaten Mojokerto dan menurunkan angka pengangguran.
Dukungan Penuh dari Keluarga Besar MPS Trowulan
Suwandy Firdaus, ketua tim kemenangan MUBAROK, menyatakan bahwa kunjungan ini juga bertujuan untuk mengenalkan Bupati Gus Barra dan Wakil Bupati dokter Rizal kepada pekerja di Mojokerto, terutama SKT (Sigaret Kretek Tangan), dan menekankan pentingnya dukungan dari bupati untuk industri ini. Ia yakin bahwa keluarga besar MPS Trowulan 100 persen mendukung Bupati mas Gus Barra dan mas dokter Rizal.
Perjalanan Bupati Gus Barra dan Wakil Bupati mas dokter Rizal ke pabrik Sigaret MPS Trowulan merupakan sebuah langkah strategis yang dibalut dengan keakraban dan semangat membangun. Kunjungan ini menunjukkan komitmen mereka untuk menyerap aspirasi masyarakat, mendukung industri padat karya, dan membangun Kabupaten Mojokerto. Dengan dukungan penuh dari keluarga besar MPS Trowulan, Bupati mas Gus Barra dan mas dokter Rizal semakin mantap melangkah menuju kemenangan telak di Pilkada serentak Kabupaten Mojokerto 2024.
Tantangan Industri Padat Karya:
Meskipun industri padat karya di Mojokerto mampu menyerap banyak tenaga kerja, tantangannya adalah memastikan ketersediaan tenaga kerja profesional yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri. Ini berarti perlu adanya program pelatihan dan pengembangan tenaga kerja yang terarah dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Akses Terbatas ke Pusat Perdagangan:
Lokasi Mojokerto yang relatif jauh dari pusat perdagangan nasional dan internasional menjadi kendala bagi industri padat karya dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan ekspansi bisnis.
Persaingan dengan Industri Padat Modal:
Tren global menunjukkan pergeseran menuju industri padat modal yang lebih efisien dan berteknologi tinggi. Hal ini dapat mengancam kelangsungan industri padat karya yang mengandalkan tenaga kerja manual.
Tantangan dalam Menarik Investasi Padat Karya:
Indonesia harus bersaing dengan negara lain yang menawarkan insentif lebih menarik untuk menarik investasi padat karya.
Mismatch Kualifikasi Tenaga Kerja:
Terdapat kesenjangan antara kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dunia industri dan profil sosiokultural tenaga kerja yang ada. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam merekrut tenaga kerja yang sesuai dan berdampak pada produktivitas industri.
Tantangan dalam Menciptakan Lapangan Kerja Baru:
Menurunnya kemampuan sektor perekonomian untuk mendapatkan modal dalam menciptakan lapangan kerja baru karena investasi yang masuk tidak bersifat padat karya menjadi tantangan tersendiri.
Tantangan dalam Menghadapi Era Digital:
Perkembangan teknologi digital dan otomatisasi dapat mengancam industri padat karya yang mengandalkan tenaga kerja manual. Industri padat karya perlu beradaptasi dan berinovasi untuk tetap relevan di era digital.
Tantangan Lingkungan:
Industri padat karya perlu memperhatikan dampak lingkungan dan menerapkan praktik produksi yang berkelanjutan. Tantangannya adalah menemukan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Tantangan Ekonomi:
Industri padat karya di Mojokerto juga menghadapi tantangan ekonomi global seperti fluktuasi nilai tukar mata uang, harga bahan baku, dan persaingan pasar.
Tantangan Politik:
Stabilitas politik dan kebijakan pemerintah yang mendukung industri padat karya menjadi faktor penting dalam keberlangsungan industri.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Pemerintah perlu memberikan dukungan berupa kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri padat karya, fasilitas pelatihan dan pengembangan tenaga kerja, serta insentif bagi investor. Industri perlu berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pasar global. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mendukung industri padat karya di Mojokerto.
Penulis DION
Editor DJOSE