Panggilan Jiwa Seorang Guru Honorer di Desa Terpencil ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Panggilan Jiwa Seorang Guru Honorer di Desa Terpencil

-

Baca Juga

Proses Belajar Mengajar Siswa SD Daerah Terpencil di Di Indonesia Bagian Timur Nusa Tenggara Timur (NTT)


Vinsensia Ervina Talluma, seorang perempuan berusia 32 tahun,  menorehkan kisah inspiratif sebagai guru honorer di Desa Wairbukang, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).  Setiap hari, ia menempuh perjalanan sejauh 6 kilometer dengan berjalan kaki untuk mengabdikan dirinya mendidik anak-anak di sekolah dasar yang terletak di kampung terpencil tersebut.  Perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah panggilan jiwa dalam perjalanan penuh pengorbanan dan tekad yang membara.

Jalan yang dilalui Vinsensia bukanlah jalan yang mudah. Ia harus melewati hutan lebat dan medan yang terjal berbatu.  Sekolah tempat ia mengajar pun jauh dari kata ideal.  Dulunya, sekolah tersebut hanyalah sebuah taman baca yang didirikan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN).  Kondisi sekolah yang mirip sekolah alam terbuka ini semakin memprihatinkan ketika musim hujan tiba.  Proses belajar mengajar terpaksa dihentikan karena akses menuju sekolah menjadi tidak memungkinkan, dan Vinsensia pun enggan mengambil risiko menempuh perjalanan yang berbahaya di tengah hujan deras.

Bayangan kesejahteraan yang minim pun menghantui Vinsensia.  Gaji yang diterimanya hanya Rp 300.000 per bulan, jumlah yang jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Namun,  semangatnya untuk mencerdaskan anak-anak di Desa Wairbukang jauh lebih besar daripada kesulitan ekonomi yang dihadapinya.  "Tentu sangat tidak cukup," ujarnya, "Tapi mau bagaimana, demi anak-anak."  Kalimat sederhana ini mengandung makna yang begitu dalam, menggambarkan dedikasi dan pengorbanan seorang guru yang luar biasa.

Kisah Vinsensia bukan sekadar kisah individu, melainkan cerminan tantangan pendidikan di daerah terpencil Indonesia.  Ia berharap pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dapat memperhatikan kondisi tersebut.  Harapannya meliputi pembangunan infrastruktur gedung sekolah yang layak, bantuan alat tulis sekolah, perbaikan administrasi sekolah, dan peningkatan kesejahteraan guru serta siswa di Desa Wairbukang.

Perjuangan Vinsensia Ervina Talluma patut diapresiasi sebagai bukti kecerdasan dan dedikasi anak bangsa. Ia merupakan agen perubahan yang nyata,  menginspirasi dan menunjukkan bahwa pendidikan dapat menembus batas geografis dan ekonomi.  Semoga kisah inspiratifnya ini sampai ke telinga Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dan pemerintah daerah setempat, sehingga perhatian dan dukungan nyata dapat diberikan untuk memajukan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di Desa Wairbukang dan daerah terpencil lainnya di Indonesia.  Pendidikan yang layak merupakan hak setiap anak Indonesia, tanpa memandang lokasi geografis dan kondisi ekonomi.  Semoga kisah Vinsensia menjadi pengingat akan hal itu.



Writer Riendr 

Editorial Van Gan 


Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode