BREAKING NEWS Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK
-Baca Juga
Riau kembali bergetar.
Malam ini, Senin (3/11/2025), tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Provinsi Riau. Dari operasi senyap itu, sekitar 10 orang diamankan, termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid, bersama beberapa pejabat dinas dan pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik suap proyek infrastruktur.
Konfirmasi resmi datang langsung dari Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada DETAK INSPIRATIF.
“Benar, kegiatan tangkap tangan di wilayah Provinsi Riau.
Sampai dengan saat ini, Tim mengamankan sejumlah sekitar 10 orang beserta barang bukti.
Tim masih di lapangan, kami akan update secara berkala,”
ujar Budi Prasetyo, Senin malam.
Operasi tersebut disebut terkait dugaan korupsi di lingkungan Dinas PUPR-Perkim Provinsi Riau, terutama menyangkut proyek strategis daerah.
Sejumlah uang tunai diamankan sebagai barang bukti awal. KPK kini memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak sebelum membawa mereka ke Jakarta untuk pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih.
Simbol Kebanggaan yang Ternoda
Bagi masyarakat Riau, tahun 2025 seharusnya menjadi momentum kebanggaan.
Ajang Pacu Jalur, tradisi turun-temurun di Sungai Kuantan, baru saja usai digelar dengan sukses. Event budaya itu selalu menjadi lambang solidaritas rakyat, semangat gotong royong, dan kemegahan identitas Melayu di pentas nasional.
Namun, di balik tepuk tangan dan meriahnya sorak penonton, ternyata ada lumpur korupsi yang menodai jalur kemenangan itu.
Pacu Jalur yang semestinya menjadi cermin kebersamaan kini tercoreng oleh perilaku elit politik yang menggadaikan kepercayaan rakyat demi memperkaya diri sendiri.
Bayang-Bayang Gelap di Balik Proyek PUPR
Sumber internal menyebutkan, OTT kali ini berawal dari indikasi suap proyek infrastruktur jalan dan jembatan di beberapa kabupaten di Riau.
Proyek yang mestinya menjadi urat nadi konektivitas antardaerah, justru dijadikan ladang bancakan oleh segelintir pejabat dan kontraktor.
“Modusnya klasik ada fee proyek dan pengaturan tender. Tapi tim masih mengembangkan dan mendalami bukti lapangan,” ujar seorang sumber penegak hukum yang enggan disebut namanya.
Jejak Luka dan Cermin Rakyat
Kabar penangkapan Abdul Wahid membuat masyarakat Riau terhenyak.
Ini bukan pertama kalinya provinsi kaya sumber daya alam itu berurusan dengan KPK.
Dalam dua dekade terakhir, Riau menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang paling sering ganti gubernur akibat kasus korupsi.
Kini, sejarah kelam itu seolah berulang.
Rakyat kembali harus menunduk kecewa, menyaksikan simbol kepemimpinan yang mestinya membawa harapan justru terseret arus gelap kekuasaan.
Menunggu Konferensi Pers KPK
Hingga berita ini diturunkan, tim KPK masih berada di lapangan dan melakukan pengamanan sejumlah dokumen penting serta perangkat komunikasi dari para pihak.
Rencananya, seluruh yang diamankan akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Konferensi pers resmi dijadwalkan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (4/11/2025) pagi.
Publik kini menunggu apakah nama Abdul Wahid akan resmi ditetapkan sebagai tersangka, atau hanya sekadar saksi dalam pusaran perkara ini.
Di tepian Sungai Kuantan, air beriak tenang di bawah cahaya rembulan.
Di sanalah setiap tahun rakyat berpacu dengan semangat persaudaraan dalam jalur-jalur panjang penuh peluh dan doa.
Namun malam ini, air sungai itu seakan ikut berduka sebab dari kota yang sama, seorang pemimpin terjerat oleh keserakahan.
Riau sekali lagi belajar: kemenangan sejati bukan di podium lomba, tapi di hati yang jujur.
