TEMPAT BARU YANG BERESIKO
-Baca Juga
MOJOKERTO - Sebanyak 210 pedagang kaki lima (PKL) Benteng Pancasila Kota Mojokerto Jawa Timur relokasi sementara didekat bantaran perlintasan kereta api.
Relokasi dilakukan oleh Pemkot Mojokerto Jawa Timur, dikarenakan kios para PKL terbakar pada tanggal 22 September 2017.
Lokasi relokasi yang sekarang cukup berbahaya. Dua meter dari perlintasan kereta api.
Awalnya Pemkot Mojokerto memberikan penampungan sementara di kawasan Lingkungan Kedungsari jauh dari potensi bahaya.
Namun, para PKL meminta dekat dari lokasi penampungan awal, yang terbakar. Dengan dalih kuatir sepi pembeli.
Pemkot Mojokerto pun menuruti keinginan para PKL itu. Tanpa mempertimbangkan resiko yang besar.
Bahaya sewaktu-waktu mengancam. Padatnya lalu lintas kereta api yang lewat sangat berbahaya untuk berbisnis.
Sebenarnya juga melanggar peraturan PT KAI. Namun PT KAI hanya diam tanda mengamini.
Terlepas dari semua itu, apakah setelah relokasi dipenampungan yang anyar itu, pembeli akan seramai ditempat awal ?
Mas’ud Yunus, Walikota Mojokerto meminta agar para pedagang memanfaatkan lokasi sementara ini dengan baik dan menjaganya agar bisa dimanfaatkan sampai pembangunan lokasi yang terbakar terealisasi.
“Ini sifatnya sementara, jadi nanti kalau lokasinya sudah dibangun mereka akan pindah, kan ini ruang terbuka hijau.” ungkap Wali Kota setelah meremukkan penampungan PKL eks Alon-Alon di jalan Benteng Pancasila.
Sementara Shokib Azis, ketua Paguyuban PKL Padang Bara Benpas meminta agar pemkot menjaga keamanan PKL di sekitar Benpas, kalau masih ada PKL yang berjualan di pinggir jalan agar ditertibkan.
“Kita ingin menjaga ketertiban dan keindahan, sekarang semua PKL sudah masuk di lokasi penampungan, harapan kita kalau ada PKL yang berjualan dipinggir jalan Benpas segera ditertibkan,” pintanya.(MJ -1)