Bupati Mojokerto, Jawa Timur, DR. H. Muhammad Al Barra, L.C., M.Hum (Gus Barra), telah menetapkan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas utama dalam program 100 hari kepemimpinannya.  Komitmen ini bukan hanya sebatas janji kampanye, melainkan sebuah strategi pembangunan ekonomi yang terukur dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mojokerto.  Langkah nyata yang telah diambil adalah upaya menarik investor baik nasional maupun internasional untuk menanamkan modal di daerah tersebut.

Salah satu bukti nyata komitmen ini adalah kedatangan investor dari Singapura Rabu 12 Maret 2025, yang berencana menginvestasikan dana sebesar 50-60 juta USD di Kabupaten Mojokerto.  Pertemuan antara Gus Barra dan investor tersebut, yang juga dihadiri oleh Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), menandakan keseriusan pemerintah daerah dalam memfasilitasi investasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.  Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Mojokerto memiliki daya tarik bagi investor asing, yang tentunya berdampak positif bagi perekonomian daerah.

Bupati Mojokerto DR. H. Muhammad Al Barra, L. C., M. Hum 

Namun, yang lebih penting dari sekadar mendatangkan investasi adalah memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto.  Gus Barra menekankan pentingnya memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam proyek-proyek investasi tersebut.  Pernyataan beliau, “Kami meminta untuk mayoritas tenaga kerjanya dari masyarakat Kabupaten Mojokerto, dan mereka setuju untuk itu,” menunjukkan komitmen yang kuat untuk memberdayakan masyarakat setempat.  Dengan demikian, investasi tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja lokal, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Program ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.  Penciptaan lapangan kerja yang luas akan mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan per kapita, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Mojokerto.  Selain itu, keberhasilan program ini akan menjadi daya tarik bagi investor lain untuk berinvestasi di daerah tersebut, menciptakan siklus pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.  Keberhasilan Gus Barra dalam menarik investasi dan memprioritaskan tenaga kerja lokal merupakan langkah strategis dalam membangun ekonomi Kabupaten Mojokerto yang inklusif dan berkelanjutan.  Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang berorientasi pada masyarakat dapat menghasilkan dampak nyata dan positif bagi kesejahteraan rakyat.  Keberhasilan ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Writer Dion 

Editorial Djose