Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polda Papua berhasil menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi kepada KKB pimpinan Lerimayu Telengen di Puncak Jaya.  Operasi ini menandai kemenangan penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan Papua, sekaligus menggarisbawahi ancaman serius kelompok bersenjata dan kebutuhan akan penegakan hukum yang efektif.

Petugas menangkap Yuni Enumbi (29), Yudhi Kalalo, dan Matius Payokwa dengan Yuni sebagai tersangka utama.  Para tersangka mengakui pembelian senjata dan amunisi senilai Rp1,3 miliar dari luar Papua.  Petugas menyita dua senjata laras panjang, empat pistol Pindad G2, 632 butir amunisi 5,56 mm, 250 butir amunisi 9 mm, dan Rp369,6 juta.  Bukti-bukti ini menunjukkan skala operasi dan ancamannya terhadap stabilitas regional.

Kombes Pol. Yusuf Sutejo (Komandan Satgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025) menyatakan keberhasilan ini sebagai awal penyelidikan.  Tim penyelidik akan mengidentifikasi asal senjata, melacak rantai pasokan, dan mengungkap seluruh jaringan ilegal.  Pendekatan komprehensif ini akan memutus aliran senjata ke KKB dan melemahkan kemampuan mereka.

Operasi ini juga menyoroti tantangan keamanan di Papua.  Ketergantungan KKB pada senjata dari luar memaksa kerja sama regional dan internasional untuk melawan perdagangan senjata ilegal.  Selain penegakan hukum, upaya kolaboratif harus mengatasi akar masalah sosio-ekonomi yang memicu konflik.

Polri menunjukkan komitmennya untuk menjaga keamanan.  Penangkapan ini merupakan langkah maju signifikan, namun kewaspadaan, intelijen, dan strategi kolaboratif tetap krusial untuk perdamaian jangka panjang di Papua.  Keberhasilan di masa depan bergantung pada upaya untuk memutus rantai pasokan, menyelesaikan akar konflik, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.  Penangkapan ini memang kemenangan, tetapi perjuangan untuk perdamaian masih berlanjut.

Writer Riendr 

Editorial AGan