Bangkalan, Madura, Jawa Timur –  Bayangan ledakan petasan saat Idul Fitri 1446 H/2025 berhasil diantisipasi!  Dalam operasi besar-besaran menjelang Lebaran, Satreskrim Polres Bangkalan menggerebek dua rumah di Kecamatan Burneh, Desa Jambu dan Desa Burneh,  menemukan dan menyita  hampir 100 kilogram bubuk petasan yang siap meledak.  Jumat dini hari, 7 Maret 2025,  petugas bergerak cepat.  Dua pemilik rumah, diduga pelaku produksi petasan ilegal, langsung diamankan.

Selain bubuk petasan, polisi menyita barang bukti berupa serbuk arang, aluminium powder, dan sendawa.  Meskipun daya ledaknya rendah,  bahan-bahan ini dikategorikan bahan peledak kelas satu, sebuah potensi bahaya besar jika terjadi kecelakaan.  Ingat tragedi Mojokerto?  Ledakan petasan di sana mengakibatkan 12 rumah rusak dan dua nyawa melayang.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, tegas:  "Tidak ada toleransi untuk produksi dan peredaran petasan ilegal!"  Ia pun  mengajak masyarakat untuk merayakan Idul Fitri dengan aman dan damai, tanpa ancaman ledakan petasan.  "Jangan produksi, jangan beli!" pintanya.

Operasi ini bukan yang pertama.  Sebelumnya, pada 5 Maret 2025, polisi juga menggerebek sebuah lokasi di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, dan menyita  sekitar 1 kwintal bubuk petasan dan lebih dari 1000 petasan jenis sreng dor.

Bahaya petasan ilegal tak hanya mengancam para pembuatnya, tetapi juga warga sekitar.  Ledakan akibat kelalaian dalam penyimpanan atau pencampuran bahan bisa berakibat fatal.

Penyelidikan terhadap dua tersangka di Kecamatan Burneh masih berlangsung.  Polisi masih mendata jumlah pasti bahan peledak yang disita –  "Ada berkilo-kilo, kami belum sempat menghitung semuanya," kata AKP Hafid.

Patroli dan penggerebekan akan terus ditingkatkan, terutama menjelang Idul Fitri.  Polisi juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan pabrik petasan ilegal.  Semoga, Lebaran tahun ini dirayakan dengan aman dan damai, jauh dari ancaman ledakan petasan.