280 KK Terendam Banjir di Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Gerak Cepat Salurkan Bantuan: Bupati AlBarra Sampaikan Doa dari Tanah Suci ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

280 KK Terendam Banjir di Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Gerak Cepat Salurkan Bantuan: Bupati AlBarra Sampaikan Doa dari Tanah Suci

-

Baca Juga


Bantuan Untuk Korban Terdampak Banjir di Dawarblandong Kabupaten Mojokerto Jawa Timur 



MOJOKERTO – Banjir akibat luapan Sungai Lamong kembali menerjang wilayah Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Sedikitnya 280 Kepala Keluarga (KK) terdampak di empat desa. Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui BPBD dan OPD terkait bergerak cepat menyalurkan bantuan darurat berupa Paket Sembako dan Family Kit. Sementara itu, Bupati Mojokerto KH. Muhammad AlBarra, yang sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, menyampaikan doa dan instruksi khusus untuk percepatan penanganan bencana.




Banjir yang mulai menggenangi permukiman sejak awal pekan ini menyebabkan warga kesulitan beraktivitas. Beberapa dusun terisolasi, akses jalan tertutup air, dan sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat aman.


Empat Desa Terdampak, Bantuan Disalurkan Langsung ke Lokasi

Pemerintah melalui BPBD Kabupaten Mojokerto telah menyalurkan bantuan secara langsung ke desa dan dusun terdampak, dengan rincian sebagai berikut:

Desa Talunblandong:  Dusun Talunbrak: 55 KK: Dusun Sepat: 66 KK : Total: 121 Paket Sembako dan 121 Family Kit.

Desa Sumberwuluh: Dusun Geneng: 17 KK: Total: 17 Paket Sembako dan 17 Family Kit.

Desa Pulorejo: Dusun Klanting: 42 KK: Dusun Beru: 18 KK: Dusun Pulo: 20 KK: Total: 80 Paket Sembako dan 80 Family Kit.

Desa Banyulegi: Dusun Ngarus: 50 KK: Dusun Balong: 12 KK: Total: 62 Paket Sembako dan 62 Family Kit.

Setiap paket berisi kebutuhan pokok dan perlengkapan dasar untuk menunjang kehidupan sehari-hari selama masa tanggap darurat.


BPBD Mojokerto: Fokus Pemantauan dan Evakuasi

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoi Afrida, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiagakan personel, peralatan, dan logistik sejak awal Juni mengingat potensi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu Sungai Lamong.

“Banjir ini merata di beberapa titik. Kami bergerak cepat melakukan assessment, distribusi bantuan, dan evakuasi terbatas bagi warga yang rumahnya terendam,” jelas Yoi Afrida, saat ditemui pemberian bantuan korban terdampak Banjir Minggu 15 Juni 2025.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, BPBD tetap mewaspadai kemungkinan banjir susulan mengingat curah hujan di wilayah hulu masih cukup tinggi.

“Kami juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan Dinsos untuk memastikan kebutuhan dasar warga tercukupi, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, balita, dan ibu hamil,” tambahnya.


Bupati AlBarra Instruksikan Tanggap Cepat dan Sampaikan Doa dari Mekkah

Sementara itu, Bupati Mojokerto KH. Muhammad AlBarra, yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji di Mekkah, tetap memantau perkembangan banjir di daerahnya. Melalui pesan tertulis yang disampaikan ke OPD, Gus Barra sapaan akrabnya menginstruksikan penanganan cepat, tepat, dan terkoordinasi.

“Saya sedang menunaikan ibadah haji, tapi hati dan doa saya selalu bersama masyarakat Kabupaten Mojokerto, khususnya yang sedang tertimpa musibah. Saya sudah meminta BPBD dan seluruh jajaran terkait untuk sigap dan terus hadir di tengah masyarakat,” ujar Bupati dalam pernyataannya.

Ia juga berharap masyarakat tetap tabah dan saling menguatkan dalam menghadapi bencana ini.

“Insya Allah, doa kami panjatkan dari Tanah Suci agar Kabupaten Mojokerto dijauhkan dari segala bencana dan masyarakat diberi kekuatan dalam menghadapi ujian ini,” tambahnya.


Warga Harap Ada Solusi Jangka Panjang

Bantuan dari pemerintah disambut baik oleh warga terdampak. Namun sebagian besar berharap agar bencana serupa tak terus terulang setiap tahun.

“Kami bersyukur atas bantuan ini, tapi kami ingin ada solusi permanen. Setiap musim hujan kami selalu was-was,” ungkap Supriyanto, warga Dusun Geneng, Sumberwuluh.

“Kalau cuma bantuan makanan, itu bagus. Tapi mohon pemerintah memikirkan bagaimana mengatasi banjir dari hulunya, bukan cuma saat air sudah naik,” tambah Ibu Mariyah, warga Dusun Ngarus, Banyulegi.


Tantangan Tahunan yang Butuh Solusi Bersama

Banjir Sungai Lamong bukanlah hal baru bagi warga Kabupaten Mojokerto. Setiap tahun, ancaman serupa menghantui desa-desa yang berada di daerah aliran sungai Lamong tersebut. Perlu kerja sama lintas kabupaten dan dukungan pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur pengendalian banjir, seperti tanggul, normalisasi sungai, dan kanal air.

Sementara itu, BPBD dan OPD lain akan terus melakukan pemantauan hingga situasi benar-benar dinyatakan aman. Posko darurat tetap disiagakan untuk menampung laporan warga dan menyalurkan bantuan tambahan bila diperlukan.


Catatan Redaksi:

Bencana bukan hanya menguji kesiapan sistem, tapi juga keteguhan hati dan solidaritas sosial. Semoga banjir ini menjadi titik balik untuk penanganan yang lebih serius dan berkelanjutan di Mojokerto.




Writer Damaroblek 

Editor AGanStronking 




Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode