Tendangan dari Langit Seorang Prajurit: “BELIEVE”, Sebuah Zikir Perjuangan
-Baca Juga
Oleh Tim Redaksi Detak Inspiratif
Siang itu matahari tak sekadar menyengat, ia seperti ingin menguji siapa yang betul-betul sanggup berdiri tegak di bawah langit Indonesia. Di kampung kecil di lereng waktu, seorang bocah menatap langit dengan mata yang basah. Di tangannya, tergenggam foto seorang ayah seorang prajurit TNI yang gugur di garis depan. Sejak hari itu, hidupnya bukan lagi tentang keluh, tapi tekad. Namanya Agus. Dan hidupnya adalah doa yang terus berlari.
"BELIEVE: Takdir, Mimpi dan Keberanian" bukan sekadar film. Ia adalah seruan jiwa dari medan sejarah yang sering dilupakan. Diangkat dari perjalanan hidup Jenderal Agus Subiyanto, Panglima TNI saat ini, film ini menyuguhkan narasi yang mengguncang: bagaimana seorang anak "kolong" yang tumbuh tanpa banyak harta dan tanpa pelindung selain keyakinan — bisa berdiri di puncak komando militer tertinggi di negeri ini. Bukan karena keberuntungan. Tapi karena percaya.
Dari Kampung Menuju Komando
Film ini membuka jendela hati kita pada sisi lain kehidupan militer: bukan hanya tentang senjata dan seragam, tapi luka batin dan mimpi yang dipupuk dalam diam. Agus kecil harus menyaksikan sendiri bagaimana ayahnya gugur dalam tugas. Trauma itu tidak menjadikannya rapuh, justru menjadi bahan bakar untuk bangkit.
Kisah ini dirangkai dengan dramatisasi ciamik: dari masa kecil penuh cobaan, kerasnya didikan militer, hingga ketegangan operasi tempur yang menegangkan. Tapi inti dari film ini bukan pada aksi melainkan refleksi.
Film, Tapi Lebih dari Sekadar Film
Believe adalah film aksi-drama yang bisa menohok siapa pun yang masih ragu pada kekuatan mimpi. Ini bukan soal propaganda, ini soal kesaksian hidup: bahwa negeri ini butuh anak-anak muda yang tidak sekadar pintar, tapi juga tangguh.
"Jangan pernah menyerah. Karena takdir bukan soal lahir dari mana, tapi tentang ke mana kau melangkah," begitu kira-kira pesan yang bisa ditangkap dari sosok Agus dalam film ini.
Untuk Mereka yang Hampir Menyerah
Dalam suhu politik dan sosial yang makin bising, Believe muncul sebagai semacam zikir perjuangan mengingatkan bahwa masih ada nilai luhur yang bisa kita pegang. Bahwa keberanian bukan hanya milik mereka yang bersenjata, tapi juga milik siapa saja yang menolak kalah oleh keadaan.
Bagi generasi muda, ini bukan tontonan ini adalah cermin.
Dan bagi negeri ini, Believe adalah seruan sunyi yang menggema: agar kita tidak lupa pada dasar-dasar keberanian, kesetiaan, dan cinta tanah air yang tak lekang.
“Setiap anak bangsa punya medan perangnya sendiri. Dan kemenangan sejati, hanya lahir dari mereka yang berani percaya.”
DETAK INSPIRATIF — kami tidak hanya menulis berita, kami mengetuk kesadaran.
Dan kali ini, lewat Believe, kita diajak menyelami makna hidup yang tidak sekadar bertahan… tapi bertempur dengan harapan.
FILM BELIEVE AKAN TAYANG SERENTAK DI SELURUH INDONESIA 14 JULI 2025 , BIOSKOP KESAYANGAN ANDA JANGAN LUPA SAKSIKAN 🇮🇩
Writer Damaroblek
Editor AGanStronking