MOJOKERTO – Angin segar bertiup kencang di bumi Majapahit! Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto telah resmi mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2025 tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroda Wisata Kreatif Majapahit (WIKRAMA). Dengan suntikan modal awal fantastis mencapai Rp 300 Miliar dari APBD, WIKRAMA digadang-gadang bukan hanya sekadar perusahaan daerah, melainkan lokomotif kebangkitan ekonomi dan budaya yang akan mengembalikan Mojokerto pada masa keemasan "WIKRAMA" – BESAR dan BERKEMBANG BESAR!

Langkah strategis ini menandai babak baru bagi Kabupaten Mojokerto dalam mengoptimalkan warisan adiluhung Kerajaan Majapahit menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang masif. "Ini bukan hanya investasi finansial, tapi investasi peradaban," tegas salah satu anggota Komisi II DPRD yang menginisiasi Perda ini. "Kami ingin Mojokerto tidak hanya dikenal dari masa lalunya, tapi juga masa depannya yang gemilang melalui pariwisata kreatif."

 * Modal Awal "Berani" Rp 300 Miliar: Angka ini bukan main-main. Investasi jumbo ini menunjukkan keseriusan Pemkab Mojokerto untuk membangun infrastruktur pariwisata kelas dunia, merevitalisasi situs-situs bersejarah, dan menciptakan destinasi kreatif baru seperti "Majapahit Creative Park" yang akan dilengkapi galeri seni, pusat pertunjukan, hingga workshop budaya interaktif.

 * Filosofi "WIKRAMA": Spirit Kebesaran Majapahit: Nama BUMD ini sendiri mengandung makna mendalam dari topologi dan filsafat Jawa: "BESAR" dan "BERKEMBANG BESAR". Ini adalah janji sekaligus doa agar WIKRAMA menjadi entitas bisnis yang sukses secara finansial dan memberikan dampak sosial-ekonomi yang masif. "Nama ini adalah roh kami. Kami ingin WIKRAMA menjadi se-besar dan se-gemilang Majapahit di eranya, namun dalam konteks modern pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar sumber internal Pemkab.

 * Target PAD Ratusan Miliar dalam Jangka Pendek-Menengah: Dengan prediksi pertumbuhan pengunjung yang agresif dan efek berganda (multiplier effect) pada sektor pendukung, WIKRAMA diproyeksikan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Mojokerto. Hasil simulasi awal menunjukkan, investasi Rp 300 Miliar ini diperkirakan dapat BEP (Break Even Point) dalam waktu sekitar 6 tahun, dan setelah itu, potensi keuntungan bagi PAD bisa mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah setiap tahunnya! Ini belum termasuk dampak tak langsung dari pajak hotel, restoran, dan peningkatan daya beli masyarakat.

 * Gelombang Ribuan Lapangan Kerja: Sektor pariwisata adalah mesin pencetak lapangan kerja. WIKRAMA akan secara langsung menciptakan ratusan pekerjaan mulai dari manajemen, pemandu wisata, staf operasional, hingga ahli branding. Lebih jauh lagi, BUMD ini akan memicu pertumbuhan eksponensial bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal di sektor kuliner, kerajinan, akomodasi, dan transportasi, membuka ribuan peluang kerja baru bagi masyarakat Mojokerto.

Pembentukan WIKRAMA bukan tanpa perhitungan. Pemkab Mojokerto ditegaskan telah melakukan studi kelayakan mendalam yang melibatkan analisis ekonomi lokal, regional, nasional, hingga internasional. "Kami sangat sadar ini uang negara. Oleh karena itu, kami akan memastikan WIKRAMA dikelola oleh direksi dan tim profesional yang mumpuni, memiliki visi yang jelas, integritas tinggi, serta jaringan luas di industri pariwisata," tegas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto.

Pemilihan Direktur Umum WIKRAMA pun diyakini akan menjadi sorotan, mencari sosok yang tak hanya piawai dalam bisnis, marketing, dan networking, tetapi juga memahami kearifan lokal Majapahit, bahkan hingga aspek filosofis dan "hoki" sebuah nama. Ini adalah langkah antisipatif untuk memastikan WIKRAMA tidak hanya sukses di atas kertas, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan alam semesta.

Mojokerto siap menyambut era baru! Dengan WIKRAMA sebagai ujung tombak, Kabupaten Mojokerto optimis akan kembali "berkembang besar", menarik jutaan wisatawan, dan menorehkan sejarah baru sebagai salah satu destinasi wisata kreatif terbaik di Indonesia!