"Bupati AlBarra Semprot OPD Lamban, Tegaskan Komitmen Bansos untuk Wong Cilik"
-Baca Juga
MOJOKERTO – Ruang rapat itu hening, lalu meledak. Bukan karena gempa, tapi karena suara tegas seorang pemimpin muda yang geram melihat lambannya roda birokrasi. Di hadapan para kepala dinas dan staf ahli, Bupati Mojokerto Muhammad AlBarra bicara lantang. Kalimatnya tajam, emosinya nyata.
“Kalau cuma duduk, menerima laporan, terus kerja tidak jelas, buat apa saya anggarkan? Saya butuh kerja nyata, bukan laporan ABS!” katanya dalam rapat internal Pemkab Mojokerto, Jumat pagi lalu.
Rapat itu seolah menjadi momen klarifikasi langsung terhadap sorotan publik dan pertanyaan tajam Fraksi PDIP DPRD soal data bansos yang masih semrawut. Namun Gus Barra sapaan akrab AlBarra tak menyalahkan orang luar. Justru ia memilih menelanjangi kelemahan dari dalam.
“Saya ini malu kalau rakyat miskin tidak dapat bantuan karena data kita gak beres! Jangan bilang tidak mampu, kalau tidak sanggup, mundur saja!” cetusnya.
Dalam video berdurasi 2 menit yang beredar luas, Bupati tampak berdiri, menatap tajam jajaran OPD teknis. Sesekali tangan kirinya mengepal, seperti menyimpan letupan kesabaran yang nyaris habis.
Dari Kritik Jadi Aksi
Rapat itu bukan sekadar teguran. Menurut sumber internal Pemkab, Bupati AlBarra langsung menginstruksikan evaluasi menyeluruh atas mekanisme pendataan bansos di Dinas Sosial dan OPD terkait. Ia juga memerintahkan agar validasi ulang dilakukan dengan mengutamakan data real by name by address (BNBA).
Langkah ini seolah menjadi jawaban atas sorotan publik: mengapa Mojokerto yang APBD-nya triliunan rupiah masih menyisakan ribuan warga miskin yang tercecer dari bantuan sosial?
“Ini bukan soal dana, tapi soal niat. Rakyat miskin tak butuh janji, mereka butuh nasi!” ujar AlBarra dalam sesi akhir rapat.
💥 Momentum Kepemimpinan Baru
Langkah tegas Bupati muda ini jadi sinyal kuat bahwa masa transisi pemerintahan Mubarok (Muhammad AlBarra – Muhammad Rizal Octavian) tak ingin terjebak dalam jebakan warisan sistem lama. Publik Mojokerto yang sempat meragukan komitmen perubahan, kini mulai menyimak dengan penuh harap.
“Yang dibutuhkan rakyat hari ini bukan pencitraan, tapi keberpihakan yang konkret. Kami akan terus mengawal agar semua program menyentuh langsung ke dapur rakyat,” tegas Rizal, Wakil Bupati, dalam kesempatan terpisah.
Di tengah cuaca politik yang kian panas, Bupati AlBarra justru memilih untuk "menyapu ke dalam rumahnya sendiri" membersihkan dan memperbaiki dari dalam. Sebuah langkah yang langka, tapi itulah ciri pemimpin yang berani.
DETAK INSPIRATIF akan terus mengawal program bansos, pendataan, dan ketegasan eksekutif demi keadilan sosial di Bumi Majapahit.