Merah Putih di Setiap Roda: Semangat Mojokerto Menyambut HUT RI ke-80
-Baca Juga
...
Dan Mojokerto, siang itu, menjadi saksi. Bahwa semangat kemerdekaan tak hanya hidup di gedung-gedung, tapi juga di setiap roda yang berputar membawa merah putih di dadanya.
Dari jantung kota, dari tangan-tangan para pegawai Sekretariat DPRD, hingga ke jalanan yang berdebu dan panas…
Indonesia menyala. Mojokerto bersinar.
Karena bangsa ini tak hanya dibangun dari darah dan air mata, tapi juga dari bendera kecil yang dikibarkan dengan cinta.
INDONESIA TERANG MENYALA! 🇮🇩
Dari Mojokerto untuk Nusantara. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk Merah Putih yang tak pernah padam.
MOJOKERTO – Di tengah semilir angin siang yang ramah, jalanan Mojokerto mendadak semarak. Tak hanya oleh lalu lintas kendaraan yang ramai, tapi juga oleh bendera merah putih mungil yang berkibar gagah di setang motor, spion mobil, hingga kaca depan truk.
Pemandangan itu bukan sekadar hiasan. Ada semangat kebangsaan yang dibagikan secara harfiah oleh para pegawai Sekretariat Dewan DPRD Kabupaten Mojokerto. Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, mereka turun ke jalan, bukan untuk demo atau iring-iringan, tapi untuk membagi bendera kecil kepada para pengguna jalan.
Lokasinya tepat di depan Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto. Momentum dipilih saat lampu lalu lintas menyala merah. Saat kendaraan berhenti, para pegawai dengan cekatan namun sopan menyodorkan bendera merah putih mungil. Motor, mobil pribadi, hingga truk semuanya disambangi.
Tanpa paksaan. Tanpa imbauan resmi. Hanya senyuman tulus dan sehelai bendera kecil yang disodorkan ke pengendara.
“Kami ingin masyarakat ikut merasakan euforia kemerdekaan. Cukup dengan memasang bendera kecil di kendaraan masing-masing, itu sudah bentuk cinta tanah air,” ujar salah satu pegawai yang mengenakan seragam putih dan topi merah, senada dengan bendera yang dibagikan.
Respons masyarakat pun luar biasa. Tak sedikit yang dengan cepat memasang bendera itu di spion motor atau menyelipkannya di dashboard mobil.
“Wah ini baru keren. Biasanya cuma disuruh pasang bendera di depan rumah. Sekarang kendaraan saya juga bisa ikut semarak. Terima kasih!” ujar Andri, pengendara motor asal Sooko yang berhenti di lampu merah.
Di tengah derasnya arus kendaraan dan rutinitas harian, aksi sederhana ini seolah menjadi siraman semangat nasionalisme. Tanpa seremoni mewah, tanpa perintah berbelit. Hanya sapaan hangat dan secarik merah putih.
Wujud Cinta Tanah Air di Jalanan
Momen HUT RI ke-80 memang punya nuansa istimewa. Di usia delapan dekade kemerdekaan, Indonesia terus bergerak maju dan Mojokerto, sebagai bagian dari denyut nadi bangsa, ikut ambil bagian.
Bendera kecil itu mungkin terlihat sepele. Tapi ia mengibarkan pesan yang dalam: bahwa cinta tanah air bisa diekspresikan lewat hal-hal sederhana. Dari jalanan, untuk Indonesia.
Dan Mojokerto, siang itu, menjadi saksi. Bahwa semangat kemerdekaan tak hanya hidup di gedung-gedung, tapi juga di setiap roda yang berputar membawa merah putih di dadanya.