Reses Bernuansa Desa Wisata: H. Heri Suyatnoko, Legislator yang Lahir dari Desa Tanjungan ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Reses Bernuansa Desa Wisata: H. Heri Suyatnoko, Legislator yang Lahir dari Desa Tanjungan

-

Baca Juga



H. Heri Suyatnoko, S.E. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Mojokerto Jawa Timur 




MOJOKERTO – Sabtu (6/9/2025) siang, suasana Balai Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, tampak berbeda. Puluhan warga berbondong-bondong menghadiri kegiatan reses anggota DPRD Kabupaten Mojokerto periode 2024–2029, H. Hery Suyatnoko, S.E. atau yang akrab disapa H. Heri.

 

Bukan hanya sekadar menyampaikan aspirasi, agenda reses ini juga menjadi ajang refleksi perjalanan seorang putra desa yang berhasil duduk di kursi legislatif. Dari mantan Direktur BUMDes Tanjung Asri, H. Heri kini menjelma menjadi wakil rakyat yang dipercaya masyarakat Dapil IV (Gedeg, Jetis, Kemlagi, Dawarblandong). Dalam Pemilu lalu, ia mengantongi 6.990 suara pribadi, menyumbang kemenangan Partai NasDem dengan total 34.789 suara dan raihan tiga kursi dewan.



Dari BUMDes ke Gedung Dewan

 

Nama H. Heri bukanlah asing di telinga warga Tanjungan. Ia adalah motor penggerak lahirnya Desa Wisata Tanjungan. Berkat tangan dinginnya, kawasan ini tak hanya dikenal dengan Waduk Tanjungan sebagai waduk tadah hujan, melainkan juga berkembang menjadi destinasi wisata keluarga.


“Kami ingin menghadirkan wisata murah meriah, tapi tetap berkesan,” ujar Heri.


Tiket masuk Waduk Tanjungan dipatok hanya Rp5 ribu, bahkan pesepeda cukup membayar Rp2.500. Dengan harga sederhana itu, pengunjung bisa menikmati pemandangan waduk, spot selfie, hingga beragam wahana keluarga seperti berperahu, kolam renang anak, hingga kuliner khas desa.


Kuliner Desa yang Melegenda


Salah satu daya tarik Waduk Tanjungan adalah sajian kuliner lokal. Nasi jagung jamur batu sambal teri menjadi primadona. “Banyak yang datang jauh-jauh dari Ngawi hanya untuk mencicipi nasi jagung jamur batu ini,” cerita Heri.


Tak hanya soal rasa, Heri juga menekankan pentingnya menjaga harga agar tetap ramah bagi pengunjung. “Kalau ada warga yang menjual terlalu mahal, kami arahkan agar tetap menjaga harga dan kualitas,” tambahnya.


 Kampoeng Madu di Tepi Hutan


Selain wisata air, Desa Tanjungan juga dikenal dengan **Kampoeng Madu Tawon**. Di tepi hutan Kemlagi, puluhan kotak penangkaran lebah madu berdiri. Madu randu hingga madu campuran bunga hutan dipanen secara alami. “Inilah kekayaan desa yang harus terus dirawat,” ucapnya.


Reses yang Membumi


Reses kali ini bukan hanya forum serap aspirasi. Ia sekaligus menjadi panggung untuk mengingatkan bahwa pembangunan desa tak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga keberanian warganya untuk berinovasi.


Kini, dengan posisinya sebagai anggota Komisi II DPRD Kabupaten Mojokerto sekaligus Ketua Bakorwil IV Forum BUMDes Jawa Timur (2024–2027), Heri berjanji akan terus mendorong agar desa-desa lain bisa meniru semangat kemandirian Desa Tanjungan.


“Desa bisa mandiri, asal dikelola dengan hati dan semangat gotong royong,” pungkasnya.





Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode