Secangkir Kopi, Secangkir Bangga: Kisah Gus Ishommudin di MTQ XXXI Jatim Jember
-Baca Juga
Panas siang Mojokerto terasa menyengat. Namun di kantin sederhana belakang kantor Pemkab, aroma kopi hitam kental menyejukkan hati. Di sudut meja kayu, Gus Ishommudin ASN bagian Kesejahteraan Rakyat sekaligus ustadz muda yang hangat tersenyum lebar. Senyum itu bukan senyum biasa, melainkan senyum seorang pendamping yang baru saja membawa pulang kebanggaan.
“Alhamdulillah, tahun ini anak-anak kita benar-benar menunjukkan kualitasnya,” ucapnya sembari menyeruput pelan kopi hitam, menahan getaran rasa syukur.
Gus Ishommudin baru saja menunaikan tugasnya sebagai official Kafilah Kabupaten Mojokerto di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Jawa Timur yang digelar pada 11–20 September 2025 di Kabupaten Jember. Baginya, MTQ kali ini bukan hanya kompetisi, tapi sebuah panggung perjalanan spiritual, perjuangan, dan kebanggaan.
🌟 Panggung Jember yang Berkilau
Malam pembukaan di Jember Sport Garden (JSG) begitu megah. Lampu sorot menembus langit, ribuan pasang mata dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur menyatu dalam satu semangat. Gema takbir bersahut-sahutan, lantunan ayat suci Al-Qur’an melingkupi udara, sementara tarian pembuka yang menampilkan budaya Pandalungan menambah khidmat suasana.
Di pojok tribun, Gus Ishommudin menatap panggung dengan dada bergemuruh. “Inilah medan perjuangan anak-anak Mojokerto. Semoga mereka tampil dengan hati Qur’an,” bisiknya dalam doa lirih.
🏆 Mojokerto Naik Kelas
Dan benar saja, Mojokerto bukan sekadar numpang hadir. Tahun ini, anak-anak Qur’ani Mojokerto tampil luar biasa.
Deretan Prestasi Kafilah Mojokerto di MTQ XXXI Jatim 2025:
🏆 Juara 1 Tilawah Remaja Putra — Roy Mahendra
🏆 Juara 1 MKQ Kontemporer Putra — Muhammad Ni’am Fadlillah
🥉 Juara 3 Tartil Anak-anak Putri — Taqiyyatuz Zahida
🥉 Juara 3 Mujawwadah Putri — Maziyyatul Lailiyah
Ditambah predikat Harapan:
H1 Murattal Remaja Putra — Zulfi Ahmad Hariri
H3 MHQ 20 Juz Putra — Abdul Muhyiddin Al Badawi
H1 MHQ 10 Juz Putri — Nurul Maghfiroh
H2 Tilawah Remaja Putri — Meutya Zein Ummul Khafidza
“Kalau dibandingkan MTQ sebelumnya di Pasuruan tahun 2023, ini loncatan besar! Dulu kita cuma dapat satu juara 2 dan dua harapan. Sekarang, dua juara 1 langsung kita rebut. MasyaAllah…” kata Gus Ishommudin penuh semangat.
🎤 Suara dari Panggung
Bukan hanya angka juara, tetapi juga kisah hati yang tak ternilai.
Roy Mahendra, sang juara 1 Tilawah Remaja Putra, masih ingat detik-detik ia naik panggung. “Tangan saya gemetar. Tapi begitu ayat pertama saya lantunkan, hati ini tenang sekali. Rasanya bukan saya yang membaca, tapi Allah yang menuntun lidah saya,” ucapnya lirih.
Berbeda lagi dengan Taqiyyatuz Zahida, peraih juara 3 Tartil Anak-anak Putri. Matanya berkaca-kaca ketika menerima medali. “Saya hanya ingin orang tua saya bangga. Semoga bacaan saya jadi pahala untuk mereka,” katanya sambil menahan haru.
Ucapan polos itu membuat Gus Ishommudin terdiam lama. “Anak sekecil itu sudah punya cita-cita Qur’ani yang begitu dalam. Inilah energi yang sesungguhnya dari MTQ,” katanya pelan.
🎭 Haru di Balik Layar
Tak semua kisah terangkum di podium. Ada peserta yang harus berlatih hingga dini hari, ada pula yang sempat jatuh sakit sehari sebelum tampil namun tetap maju dengan suara bergetar. Semua itu disaksikan langsung oleh Gus Ishommudin, yang setiap malam memastikan anak-anak kafilah tidak kehilangan semangat.
“Anak-anak ini luar biasa. Mereka bukan hanya bertanding, tapi berjuang dengan jiwa,” tuturnya.
Penutupan yang Menggetarkan
Malam penutupan di JSG menjadi klimaks. Sorak ribuan penonton menggema ketika juara umum diumumkan: Gresik dengan 132 poin, disusul Sidoarjo dan Jember. Meski bukan di puncak, Mojokerto tetap berdiri tegak. Para official dan peserta saling berpelukan, air mata bahagia bercucuran.
Tarian kolosal Kejung Syiiran dari 500 pelajar menutup acara, simbol bahwa syiar Al-Qur’an bukan hanya milik juara, tapi milik semua. Lalu bendera MTQ diserahkan kepada Kabupaten Tulungagung, tuan rumah 2027, menandai perjalanan estafet cahaya Qur’an yang tak pernah padam.
☕ Kopi, Qur’an, dan Harapan
Kembali ke Mojokerto, di meja kantin yang sederhana, Gus Ishommudin menutup kisahnya dengan sederhana. “Ngopi itu bikin segar, tapi mendengar anak-anak Mojokerto melantunkan ayat Qur’an di panggung Jawa Timur… itu yang bikin hati saya benar-benar hidup.”
Bagi Mojokerto, MTQ 2025 di Jember bukan sekadar deretan piala. Ia adalah bukti bahwa generasi Qur’ani tumbuh subur di tanah ini. Bahwa suara merdu anak-anak Mojokerto akan terus menggema, menembus batas podium, dan menyinari masa depan dengan cahaya Al-Qur’an.
