"Janji sehidup semati, ga tau nya gombal mukio, Ringekno Kuping mu Arek Dewok Arek Dewok Saiki"

Bandar Lampung, Minggu 19 Oktober 2025 — Hujan deras mengguyur Kecamatan Panjang, tapi badai asmara jauh lebih ganas.
Sepasang kekasih yang dulu berjanji sehidup semati kini terpisah bukan oleh maut, tapi oleh pisau cutter.

Sebut saja Kartono dan Widya. Dulu mereka bagai burung merpati terbang berdua, hinggap berdua nempel terus, kayak perangko.
Tapi siapa sangka, burungnya Kartono akhirnya benar-benar lepas dari sangkar.

Kartono diam-diam berpaling dari Widya dan menikah dengan perempuan lain.
Widya yang patah hati tak kuat menahan emosi.

Dalam amarahnya, ia nekat memotong “burung perkutut” Kartono. Rasakno Saiki, tinggal burung Puret…eh kliru, Munsrettt…
Onde mandeee… kisah cinta yang di impikan indah berubah jadi operasi gawat darurat!

Pengumuman, untuk kaum hawa. Hati hati dengan garangan. Akeh codot nganggur, tuwas pacaran di wolak walik akhirnya ditinggal ibar karo gendaan liyane….jongor tah gak, awakmu.

Kini Kartono harus menjalani operasi penyelamatan alat vital di rumah sakit, sementara Widya diamankan Satreskrim Polresta Bandar Lampung.

“Aku erosi, tapi aku juga cinta,” ujar Widya lirih di depan penyidik, air matanya menetes di atas penyesalan yang datang terlambat.

Kasus ini bikin warga Kecamatan Panjang Bandar Lampung geger geden.
Dari warkop sampai grup WA, semua membahas tragedi ini dengan nada getir bercampur tawa.

“Burung kalau sering keluar sangkar, ya resiko tanggung penumpang, bro!”
“ Jare pakde Bejo, penikmat Kopi Hitam Warkop Simpang”.

Catatan Redaksi:

Cinta buta bisa berubah jadi bencana.
Kadang, yang kita pelihara dengan kasih bisa pergi karena amarah.
Hati-hati, bro…. jangan biarkan cinta berubah jadi bencana 

DETAK INSPIRATIF — Karena Hidup Kadang Lebih Heboh dari Sinetron!