KAPAL SELAM TANPA AWAK. Karya Anak Negeri yang Menggetarkan Samudra Dunia
-Baca Juga
SURABAYA – Hujan deras mengguyur kota pahlawan sore itu. Langit bergrimis, namun bara semangat di galangan PT PAL Indonesia justru menyala terang.
Dari denting baja dan percikan api las, lahirlah karya monumental:
Kapal Selam Otonomus Tanpa Awak (KSOT) – simbol baru kemandirian bangsa dan babak sejarah teknologi pertahanan laut Indonesia.
Dengan keberhasilan ini, Indonesia menempati posisi keempat di dunia yang menguasai teknologi kapal selam otonom, sejajar dengan Amerika Serikat, Rusia, dan China.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah kepemimpinan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin memastikan, karya ini 100 persen buatan anak negeri.
DEWA BARUNA DALAM WUJUD DIGITAL
Dalam jagat pewayangan Jawa, Dewa Baruna dikenal sebagai penguasa samudra dan penjaga keseimbangan alam bawah laut.
Kini, semangat itu menjelma dalam bentuk mesin laut cerdas berteknologi tinggi.
KSOT adalah roh samudra Nusantara yang hidup dalam tubuh baja.
Ia bergerak tanpa awak, tapi punya “jiwa” dari kecerdasan buatan dan keberanian anak bangsa.
“Kalau dulu para dewa menjaga laut dengan mantra, sekarang anak bangsa menjaganya dengan algoritma.”
Teknisi muda PT PAL, Surabaya
DARI SURABAYA UNTUK SAMUDRA DUNIA
Proyek KSOT lahir dari galangan PT PAL di Surabaya tanah legendaris pelaut Majapahit.
Dulu, dari tepi Sungai Brantas, armada kerajaan berlayar menguasai Nusantara.
Kini, dari tempat yang sama, lahir armada digital penjaga kedaulatan Republik.
KSOT siap diintegrasikan dalam sistem pertahanan strategis TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebagai penjaga samudra dalam sunyi, mata-mata laut yang tak terlihat radar musuh.
Ini bukan sekadar teknologi. Ini warisan maritim yang bereinkarnasi dalam bentuk modern.
TEKNOLOGI KSOT
Nama Resmi: Kapal Selam Otonomus Tanpa Awak (KSOT)
Pengembang: PT PAL Indonesia
Koordinator: Kementerian Pertahanan RI
Fungsi:
Patroli laut dalam
Deteksi dan penyadapan sonar
Pengawasan perbatasan strategis
Teknologi: AI, sonar, sistem navigasi otonom
Kedalaman Operasional: >300 meter
Status: Siap diintegrasikan dengan TNI AL
“Asli Karya Anak Negeri, rek! Dari Surabaya Untuk jaga Nusantara.”
Slamet, teknisi pengelas senior PT PAL
“Dulu Majapahit berjaya dengan armada lautnya. Kini kejayaan itu kembali lewat KSOT.”
Anwar, insinyur sistem navigasi
“Sumpah Pemuda bukan cuma kata, tapi karya. Ini buktinya — anak muda Indonesia bisa bikin sejarah di laut dalam.”
Rizky, tim riset AI PT PAL
AREK SUROBOYO, ANAK SAMUDRA
Bagi arek-arek PT PAL, proyek ini bukan cuma urusan pekerjaan, tapi panggilan jiwa.
Mereka sadar, setiap baut dan sekrup yang mereka pasang adalah bagian dari sejarah besar bangsa.
KSOT bukan hanya kapal selam tapi Baruna Digital, penjaga Nusantara dari dasar laut.
Dan ketika hujan turun membasahi Surabaya,
kita tahu: dari tanah ini, semangat Sumpah Pemuda kembali menggema,
menerangi samudra dan menggetarkan dunia.
🇮🇩 “Dari Sumpah Pemuda hingga Samudra Nusantara, tekad kita satu:
Indonesia mandiri — dari darat, laut, dan udara.”
“Menyalakan Semangat Nusantara dari Dasar Laut”Edisi Khusus Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025