API DI KAMPOENG SEPATU. Sabtu Pagi yang Membara di Blimbingsari Sooko Mojokerto
-Baca Juga
Laporan Khusus: Kebakaran Home Industri Sepatu & Luka Bakar Pemilik Rumah
Panas Pagi yang Berubah Menjadi Bencana
Sabtu pagi, 22 November 2025.
Desa Blimbingsari 33/8, Kecamatan Sooko, Mojokerto, yang biasanya riuh oleh aktivitas pengrajin sepatu, tiba-tiba berubah menjadi lautan teriakan.
Cuaca yang sejak subuh menyengat seperti bara, mendadak menjadi latar dari sebuah tragedi.
Sekitar pukul 09.00 WIB, asap tipis muncul dari lantai dua rumah Moch. Sueb (53) pemilik home industri sepatu yang dikenal telaten dan ramah.
Dalam hitungan menit, asap berubah menjadi hitam pekat. Api menjilat cepat, membakar gudang bahan sepatu di lantai dua.
Visual Lapangan: Asap, Tangga, dan Upaya Penyelamatan
memperlihatkan betapa genting situasi saat itu:
Lantai dua tampak hitam pekat, jendela-jendela kecil berjelaga.
Asap masih keluar dari sela atap, mengepul ke udara.
Petugas PMK tampak naik tangga aluminium, memegang selang merah besar yang masih basah oleh semburan air.
Sebagian pagar balkon hangus melengkung, tanda betapa panasnya api beberapa menit sebelumnya.
Di bawahnya, halaman rumah tergenang. Pot-pot tanaman gosong. Kain, spons, dan bahan sepatu berserakan dan menghitam.
Sementara seorang petugas PMK berdiri di pintu bawah, menatap ke arah tangga dalam rumah yang penuh asap.
Evakuasi Kilat: Balita dan Lansia Diselamatkan
Dalam kekacauan itu, warga bergerak cepat.
Teriakan “Balita dan Simbah bantu evakuasi keluar!” menggema.
Tiga orang dewasa, satu balita, dan satu lansia berhasil dikeluarkan dari dalam rumah tepat sebelum asap menebal.
Mereka ditangani cepat oleh:
1 Bidan desa,
1 Tenaga krisis bencana,
yang sudah bersiaga di lokasi setelah mendapat laporan darurat.
Pemilik Rumah Alami Luka Bakar
Di tengah kepanikan, Moch. Sueb berusaha menyelamatkan bahan produksi.
Namun upaya itu membuatnya terkena jilatan api.
Ia mengalami luka bakar cukup serius dan dievakuasi menuju Puskesmas Sooko, tempat ia kini menjalani perawatan.
Kondisinya belum stabil sehingga belum dapat dimintai keterangan oleh kepolisian.
Tiga Unit PMK Bergerak Cepat
Setidaknya tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Selang merah besar melintang dari jalan ke balkon rumah.
Satu petugas memanjat tangga sambil mengarahkan semburan air ke sudut ruangan yang masih membara.
Asap keabu-abuan masih terlihat keluar dari panel kayu yang hangus.
PLN putus hubungan arus pendek listrik sementara untuk mencegah percikan aliran listrik tambahan.
Kerugian Material: Besar dan Menyakitkan
Kebakaran ini menghancurkan:
Gudang home industri sepatu,
Sebagian struktur rumah,
Bahan baku produksi,
Produk jadi siap kirim, dan
Peralatan kerja.
Kerugian ditaksir lumayan besar karena seluruh aktivitas produksi terhenti total.
Untungnya, tidak ada korban jiwa berkat kecepatan warga.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Polsek Sooko masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.
Dugaan awal mengarah ke korsleting listrik, namun belum ada kesimpulan resmi.
Blimbingsari adalah pusat industri rumahan sepatu dan sandal jantung ekonomi ribuan warga.
Hari itu, api memang menghanguskan rumah satu pengrajin.
Namun foto-foto yang ada memperlihatkan satu hal yang tidak bisa dibakar:
solidaritas.
Warga:
Menggotong ember,
Menarik selang,
Mengevakuasi anak kecil,
Membantu memindahkan barang,
Dan berdiri bersama hingga api benar-benar padam.
Di Blimbingsari, kebersamaan adalah pemadam terbaik sebelum mobil PMK datang.
