SUPERVISI KPK MOJOKERTO RAYA. “LORONG SBK: TERIAKAN MALAM, NAMA-NAMA MISTERIUS, DAN PEMERIKSAAN YANG TAK KUNJUNG SELESAI” ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

SUPERVISI KPK MOJOKERTO RAYA. “LORONG SBK: TERIAKAN MALAM, NAMA-NAMA MISTERIUS, DAN PEMERIKSAAN YANG TAK KUNJUNG SELESAI”

-

Baca Juga







Mojokerto Panas — Bukan Cuaca, Tapi Jantung Para Pejabat

Kamis, 27 November 2025.
Mojokerto Raya bukan hanya panas 36 derajat,
tapi juga panas karena KPK belum selesai bekerja hingga malam hari.

Kantor Pemkab berubah menjadi zona steril.

  • Gerbang selatan dibuka setengah

  • Gerbang barat digembok rapat

  • Satpol PP berjaga seperti pengamanan kepala negara

  • Masyarakat umum dilarang masuk

  • Ruang SBK (Satya Bina Karya) berubah jadi “ruang putih” ala pra-operasi

Di dalam, 30 Kepala OPD, 18 Camat, pimpinan DPRD, Ketua komisi-komisi, Ketua Fraksi, Dirut–Direktur BUMD, dan pejabat lainnya duduk seperti calon pasien operasi jantung.



Teriakan Pecah di Lorong SBK

Selesai Maghrib, satu per satu pejabat keluar ruang pemeriksaan.

Ada yang keluar sambil membetulkan dasi.
Ada yang jalan pelan kayak habis lari 10 km.
Ada juga yang langsung teriak:

“Wesss wes… mbuhhh… Opo iki sehhh!”

Beberapa memukul meja.
Ada yang joget kecil.
Ada yang menunduk sambil tepuk pipi sendiri.

Itu bukan marah. Itu rilis tekanan batin.

“Pantes tertekan kabeh… kira kira mereka ditanya apa sampai depresi ,” celetuk seorang staf yang melihat.



Kesaksian Anggota Dewan anyar: “Aku diperingatkan, nek ngulang… ditangkap!”

Seorang anggota DPRD yang baru menjabat keluar ruangan dengan wajah putih pucat.

Dia bersuara pelan:

“Aku tadi diperingatkan KPK…
nek ngulang maneh, ditangkap!”

Apa yang ditanya?

🔥 a. Dana Hibah POKIR Tidak Sesuai Dapil

KPK menemukan POKIR cair bukan di Dapil anggota itu.
Potensi permainan… besar.

🔥 b. Nama Misterius: HRN

Penyidik KPK bertanya:

“Sampeyan kenal HRN?”

Anggota dewan menjawab tidak.

Namun KPK menyebut:

  • HRN diduga mengatur mutasi Pemkab,

  • ikut campur penentuan pejabat,

  • terlibat dalam selter–penataan ASN,

  • dan “muncul” di sejumlah laporan intelijen internal.

Nama ini tidak pernah muncul di publik,
tapi KPK menanyakannya dengan detail.






Penataan ASN: Disebut “Amburadul” oleh KPK

Anggota dewan itu mengaku:

“Petugas KPK ngendiko…
penataan pegawai Pemkab dan Pemkot amburadul.”

Disebutkan:

  • ASN pangkat tinggi tidak ikut selter,

  • ASN golongan rendah diikutkan selter,

  • ada pejabat “naik jabatan tanpa tiket”,

  • mutasi dianggap tidak objektif dan sarat lobi.

Fakta ini bikin banyak pejabat di lorong SBK glundang-glundung mentalnya.



KPK Menyinggung Dua Nama DPRD: D dan AM

Ini bagian paling pedas.

Menurut anggota DPRD itu, KPK juga bertanya:

  • anggota DPRD berinisial D,

  • anggota DPRD berinisial AM,

Dua nama itu disebut terlibat:

  • pengaturan mutasi,

  • pengarah proyek di Dinas Pendidikan,

  • dan dugaan permainan penataan anggaran.

Nama–nama itu disebut langsung oleh penyidik, bukan karena laporan orang lain.

Artinya:
KPK sudah memegang data sejak awal.



Titik-Titik Kasus yang Ditarik KPK Hari Ini

🟥 OPD INFOKOM: Dugaan TPK Rp 2,3 M (Polresta Mojokerto)
🟥 Dana Hibah KONI: Rp 10 M (Kejari Mojokerto)
🟥 Proyek Bendung Wonokerto: Rp 4,3 M – terancam mangkrak
🟥 Selter & Mutasi Pejabat Pemkab Mojokerto
🟥 Anggaran Pos Sosialisasi DPRD
🟥 Kasus RSU Dr. Wahidin Kota Mojokerto
🟥 Alkes ditemukan di gudang Arsip Surodinawan
🟥 Proyek Kapal Majapahit TBM (Pemkot Mojokerto)

Ini sudah bukan pemeriksaan biasa.

Ini pemetaan anatomi dugaan korupsi Mojokerto Raya.


Malam Menjelang: Supervisi atau Pra-OTT?

Hingga pukul malam, pemeriksaan belum selesai.
Isu bergulir:

“Nek ora rampung, diteruske neng Gedung Merah Putih.
Sing bermasalah yo dibawa.”

Kalimat itu jadi seperti mantra menegangkan.

Kantor Pemkab gelap, hening,
hanya suara AC dan lorong yang dinginnya seperti lorong ruang bedah operasi.

Ini bukan supervisi biasa.
Ini scan MRI hukum Mojokerto Raya.

Semua titik gelap dibuka.
Semua nama dicocokkan.
Semua proyek diurai.
Semua pejabat diuji nyalinya.



NGERI, TAPI APA ADA YANG BERANI MELAWAN?

Di balik pintu SBK, ada ketakutan,
di luar pintu kantin, ada tawa,
di halaman Pemkab, ada penjagaan,
di atas meja KPK, ada daftar panjang.

Semua orang bertanya malam ini:

“Ana sing dibawa ra?”
“Apa iki OTT terselubung?”
“Apa Mojokerto bakal ganti angin maning?”
“Apa jenenge HRN tenan?”

Tidak ada yang tahu.

Yang jelas…
ketakutan sedang berjalan pelan di lorong-lorong pemerintahan.

Dan Mojokerto malam ini,
benar-benar diliputi aroma
NGERRRRIIII NGERRRRIIII SEDAAAPPPP.









Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode