Harmoni Majapahit-Islam Bersemi di Musholla Brangkal: Simbol Toleransi di Bumi Mojopahit
-Baca Juga
MOJOKERTO – Di jantung Desa Brangkal yang asri, sebuah musholla megah berdiri. Bukan sekadar tempat bersujud, tapi juga monumen hidup perpaduan dua peradaban agung: Majapahit dan Islam. Di sinilah, harmoni masa lalu dan masa kini menari dalam setiap detail arsitektur.
Bukan pemandangan asing, memang. Di tanah Mojopahit yang kaya sejarah ini, keberagaman adalah napas kehidupan. Kerajaan Majapahit dahulu berdiri kokoh, merangkul berbagai keyakinan dalam kedamaian. Semangat itu kini hadir kembali dalam wujud sebuah musholla.
H. Agus Fauzan Ketua Pembangunan Musholla Majapahitan - Islami Juga Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
"Musholla ini adalah simbol toleransi," ujar H. Agus Fauzan, Ketua Pembangunan musholla sekaligus Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Mojokerto, dengan mata berbinar. "Kami ingin masyarakat Brangkal beribadah dengan lebih khusyuk, dalam suasana yang indah dan damai."
Dengan sentuhan magis anggaran PAK senilai Rp. 200 juta, musholla ini menjelma menjadi mahakarya. Dinding bata merah tersusun rapi, mengingatkan pada candi-candi megah peninggalan Majapahit. Namun, motif kaligrafi dan geometris Islami menghiasi setiap sudut, menciptakan simfoni visual yang memukau. Atap limasnya menjulang angkuh, dihiasi kubah yang berkilauan, seolah menyentuh langit.
Di dalam, mihrab memancarkan keagungan kaligrafi. Mimbar kayu jati berukir motif floral yang rumit, membawa nuansa taman istana Majapahit ke ruang ibadah. Lantai marmer putihnya memancarkan kesejukan, menciptakan kedamaian yang menenangkan jiwa.
Cahaya mentari menari-nari melalui jendela kaca patri berwarna-warni, menciptakan efek pelangi yang mempesona. Di sinilah, suara adzan dan kidung suci berpadu dengan bisikan sejarah, menciptakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan.
Musholla Brangkal bukan sekadar bangunan. Ia adalah pesan tentang persatuan, keindahan dalam keberagaman, dan kekuatan cinta yang melampaui batas-batas keyakinan. Di sinilah, Majapahit dan Islam berdampingan, mengajarkan kita tentang arti sejati dari toleransi.
✍️ Perspektif: Gambar diambil dari sudut pandang sedikit rendah, menonjolkan kemegahan musholla dan atap limasnya yang menjulang.
Bangunan:
π§± Dinding bata merah tersusun rapi, menunjukkan tekstur dan detail ukiran khas Majapahit.
π Motif kaligrafi dan geometris Islami menghiasi dinding, menciptakan perpaduan yang harmonis.
π️Atap limas dengan kubah berkilauan di puncaknya, mencerminkan cahaya matahari.
π Jendela kaca patri berwarna-warni memantulkan cahaya ke dalam musholla, menciptakan efek pelangi.
Lingkungan:
πMusholla dikelilingi pepohonan hijau yang rindang, menciptakan suasana asri dan damai.
π️Latar belakang menunjukkan pemandangan desa Brangkal yang tenang.
Orang-orang:
π§π²Beberapa orang terlihat memasuki musholla, mengenakan pakaian muslim yang sopan.
π Ekspresi wajah mereka menunjukkan kedamaian dan kekhusyukan.
Warna:
π§± Dominasi warna merah bata, emas, hijau, dan putih menciptakan kesan hangat, mewah, dan spiritual.
Pencahayaan:
π Cahaya matahari bersinar lembut, menyoroti detail bangunan dan menciptakan bayangan yang dramatis.
