detakinspiratif.com
- Laskar merah putih timnas Indonesia telah berupaya melewati jalan terjal
menuju kasta tertinggi, bola voli tingkat Asia ke 19 di Gor Tri Dharma Petrokimia
Gresik Jawa Timur.

Dengan kalah 3 – 0 ( 25 – 16, 25 – 21, 25 – 12 ), tim merah
putih menduduki rengking empat besar. Dalam kejuaraan bola voli senior putra ke
19 antar negara Asia.

Kepiwaian coach Samsul Jais yang ditunggu-tunggu, untuk
mengatur formasi tim ternyata belum ampuh. Tim yang ia nakodai, gagal melakukan
serangkaian serangan ke kubu Korea Selatan sore ini.

Alih-alih, melakukan serangan justru kubu merah putih babak
belur dihajar Korea Selatan tanpa ampun. Anak asuh coach Samsul Jais, mampu
bermain konsisten hanya awal set pertama saat skor 3 – 5. Setelah itu tidak
bisa berbuat apa-apa.

Dari pengamatan dilapangan, timnas Indonesia belum mampu
menghadapi permainan tim lawan yang mempunyai kecepatan dan power.

Mereka kalah sebelum bertanding, mental juara tidak mereka
punyai. Padahal, Gor Tri Dharma Petrokimia Gresik Jawa Timur sering ia gunakan
untuk kompetisi proliga.

Dari keterangan assisten pelatih Widyatmoko, para pemain
timnas mengalami meriang dan demam. Daya tahan tubuh mereka turun drastis,
dengan kompetisi yang cukup padat, seperti ini.

Dan ini menjadi catatan, tim Satlak Prima sebelum berangkat
ke Sea Games XXIX Malaysia. Apalagi tim yang akan berangkat, terpengaruh
psikologisnya. 3 bulan belum mendapatkan gaji, target di piala Asia, masuk 8
besar sudah terpenuhi. Namun belum ada reaksi dari PBVSI, Satlak Prima Sea
Games, KONI, KOI untuk memberikan bonus dan gaji para penggawa Indonesia yang
akan berlaga di Sea Games XXIX Malaysia nanti.

Dengan demikian untuk rengking juara kejuaraan bola voli
putra senior tingkat Asia, rengking 3 Korea Selatan, rengking 4 Indonesia. Dan ketika
berita ini dikabarkan,  perebutan juara 1
dan 2  masih bertanding antara Kazakhstan
melawan Japan. ( Djo)