UMAT BERAGAMA DI MOJOKERTO JATIM RAPATKAN BARISAN ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

UMAT BERAGAMA DI MOJOKERTO JATIM RAPATKAN BARISAN

-

Baca Juga




Kapolres Mojokerto Kota Jatim AKBP. Puji Hendro Wibowo
Pimpinan Sidang FKUB




detakinspiratif.com –
Menyikapi tragedi  suku rohingnya
Myanmar, Forum Komunikasi Umat Beragama ( FKUB) Kota Mojokerto Jawa Timur
mengambil sikap tegas. Dengan menggelar diskusi komunikasi aktif, antar umat
beragama yang ada.









FKUB Kota Mojokerto Jawa Timur tidak ingin isu suku
Rohingnya, terbawa di Kota Mojokerto Jawa Timur dan Indonesia pada khususnya. Sebagai
negara tetangga Asean, pemerintah Indonesia sudah melakukan langkah diplomatis.





Sementara Di Kota Mojokerto Jawa Timur, umat beragama yang
ada tidak mudah terprovokasi dengan informasi media sosial yang menyuguhkan
berita sadisme, tanpa ada pertanggungjawaban.





Dikatakan oleh Kapolres Mojokerto Kota JawaTimur AKBP. Puji
Hendro Wibowo, umat beragama di Kota Mojokerto Jawa Timur, hidup rukun
berdampingan. Tidak terprovokasi dengan pemberitaan isu sara yang tidak ada
kaitanya dengan umat beragama di Indonesia.





 Isu sara, akhir-akhir
ini sengaja dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, untuk memecah
belah bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai, mereka
ingin Indonesia terlibat dalam chaos antar bangsa.





Dan, mereka akan memanfaatkan situasi tersebut. Kalau negeri
ini chaos, mereka akan mengambil keuntungan dari kita. Kita harus sigap,
waspada, mawasdiri serta instropeksi diri,’’ungkap Kapolres Mojokerto Kota Jawa
Timur tersebut.





“Kita akan kumpulkan ormas-ormas yang ada di Mojokerto Jawa
Timur, untuk melakukan dialog aktif. Biar ada win-win solusi dalam mengatasi
setiap permasalahan. “ Jangan mudah mengeluarkan fatwa jihad, manakala kita
nya, belum mengetahui permasalahannya.





Tidak perlu, mengurusi rumah tangga negara lain. “mengurusi
rumah tangga sendiri saja masih susah, kok mengurusi rumah tangga orang lain,”kata
ia.





Sementara, Ketua FKUB Kota Mojokerto KH. Fakih Usman menyampaikan,
negeri nusantara tatkala Majapahit berdiri. Umat beragama ketika itu hidup
rukun berdampingan, antara Budha dan Hindu. Begitu pula dengan kedatangan Wali
Songo ke pulau Jawa, juga tidak membawa ajaran budaya dari luar.





Mereka meracik budaya yang ada menjadi lebih santun, berbudi
luhur dan tidak menafikan budaya yang sudah ada. Sehingga budaya Wali Songo
hingga saat ini masih bagian dari budaya leluhur Nusantara.







‘’Kalau toh, akhir-akhir ini budaya Nusantara bergeser ke
budaya asing, itu karena orang muda kita gampang latah meniru budaya negeri
tetangga. “ Kalau nggak gitu, nggak keren. Kata anak muda sekarang,’’tutur Gus
Fakih melihat sosok anak muda sekarang yang latah akan budaya asing. Dan, melupakan
budaya orang tua sendiri yang adi luhung,” cerita Gus Fakih.  ( Mj -1
)

Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode