6 ORANG TSK GEMBONG MAFIA NARKOBA INTERNASIONAL TERTANGKAP POLDA ACEH
-Baca Juga
Enam pria dari komplotan bersenjata yang terlibat penikaman terhadap Bripka Anumerta Faisal sudah berhasil ditangkap tim gabungan Polda Aceh bersama Polres Aceh Utara dan Polres Aceh Timur, Minggu (26/8/2018).
Mereka sekarang sudah diamankan di Mapolres Aceh Utara.
Masing-masing, empat warga Aceh Timur, mereka adalah SM (28) BH (36) SR (43) dan ZK (33), tapi pria tersebut tewas saat penangkapan.
Sedangkan dua lagi, FS (42) warga Aceh Utara dan MA (18) remaja Kota Langsa.
Penangkapan dilakukan dari pukul 17.30 WIB sampai pukul 20.00 WIB.
"Penangkapan para pelaku pertambakan masyarakat kawasan Madat Aceh Timur setelah melakukan serangkaian penyelidikan kasus pengeroyokan dan pengejaran terhadap para pelaku," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar.
Sebelumnya diberitakan, seorang anggota Polri dari Satuan Reskrim Polres Aceh Utara, Brigadir Faisal ditemukan tewas di Pantai Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (26/8) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Bintara Polri ini menemui ajal dengan sejumlah luka tusukan ketika menyergap komplotan yang mendaratkan narkoba dengan perahu motor di kawasan tersebut.
Brigadir Faisal terkena tusukan benda tajam di bagian mata, perut, dan bahu setelah terlibat perkelahian sengit dengan komplotan yang juga menggunakan senjata api (senpi).
Informasi yang diperoleh Serambi, senpi jenis AK-56 dan pistol revolver yang digunakan Brigadir Faisal juga raib, diduga dirampas komplotan tersebut. Di lokasi kejadian petugas juga menemukan satu pucuk senpi jenis AK-56 bersama 19 butir amunisi yang diyakini milik komplotan penyelundup narkoba. Namun polisi belum bisa mengonfirmasikan semua laporan di lapangan karena masih dalam proses penyelidikan.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Misbahul Munauwar kepada Serambi menyebutkan, berdasarkan visum, korban meninggal akibat terkena tusukan yang diduga dilakukan kelompok yang akan menyelundupkan sabu-sabu melalui Pantai Bantayan. Polisi melakukan pengintaian di lokasi.
Kemungkinan, kata Kabid Humas Polda Aceh, Brigadir Faisal melewati jalur yang dilintasi komplotan penyelundup sehingga distop dan terjadilah perkelahian. “Anggota kita terkena tusukan benda tajam. Jadi tidak benar ada kontak tembak di lokasi itu,” ujar Misbahul.
Komplotan yang mengeksekusi Brigadir Faisal langsung kabur, sedangkan korban sempat dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan. Namun, sebelum mendapat penanganan medis, korban sudah meninggal akibat pendarahan berat.
Jenazah almarhum Faisal dibawa ke Mapolres Aceh Utara dan selanjutnya dipulangkan ke kampung halamannya DI Gampong Rambong, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.
Misbahul menginformasikan, tim gabungan dari Polda Aceh dibantu Polres Aceh Utara masih memburu tersangka pelaku. Saat ditanya apakah senpi yang digunakan korban berupa AK-56 dan pistol Revolver dirampas komplotan tersebut, Misbahul belum bisa memastikan informasi tersebut. “Begitu juga dengan informasi ditemukan satu senpi (AK-56 bersama 19 butir amunisi), juga masih dalam penelusuran kita. Doakan semoga pelaku cepat tertangkap,” demikian Kabid Humas Polda Aceh. (*/MJ-1)