SUPERVISI KPK HARI KEDUA. Drama, Data, dan Dangdut Koplo di Tengah Badai ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

SUPERVISI KPK HARI KEDUA. Drama, Data, dan Dangdut Koplo di Tengah Badai

-

Baca Juga







“MOJOKERTO MEMANAS”

Tidak hanya karena cuaca 36°C, tetapi juga karena Supervisi KPK yang menyapu bersih dua pemerintahan:
Pemkab Mojokerto & Pemkot Mojokerto.
Lobi pejabat tegang. Kantor Pemkab berubah seperti Zona Merah. Dan di belakang semua itu, ada kisah manusia antara ketakutan, nasib, dan tawa getir di kantin.


INFOKOM & DUGAAN 2,3 M

Dari dalam tubuh Pemkab Mojokerto, Satreskrim Tipikor Polresta Mojokerto menemukan dugaan penyimpangan Rp 2,3 Miliar pada OPD INFOKOM.
Seluruh pegawai Infokom diperiksa. Sejumlah media yang ‘terafiliasi’ dengan mantan Kepala Infokom Ardi Sepdianto ikut dipanggil.
 

Di sisi lain, BAPPEDA juga masih menyisakan bara kasus Dana Hibah BK Desa 2024.
Semua ini menjadi salah satu titik awal KPK mengarahkan lampu sorotnya.

Singkatnya:
Pemkab Mojokerto lagi “batuk”, KPK datang membawa stetoskop dan tensi para pejabat langsung melonjak.






HARI KEDUA SUPERVISI KPK:

BUPATI OFFICE SEPERTI BASIS MILITER

Kamis, 27 November 2025.
Kantor Pemkab Mojokerto ditutup rapat dari publik.

  • Pintu Selatan dibuka setengah, dijaga ketat Satpol PP.

  • Pintu Barat digembok total.

  • Satpol PP mengatakan: “Saya hanya jalankan perintah pimpinan.”

Pemeriksaan dipusatkan di Smart Room / Satya Bina Karya (SBK) Setda.

Yang diperiksa KPK hari ini:

  • 30 Kepala OPD

  • 18 Camat

  • Pimpinan DPRD (4 orang)

  • Ketua-ketua Komisi DPRD

  • Dirut & Direktur BUMD

Ada yang disuruh ambil data sendiri. Ada yang pucat. Ada yang mondar-mandir menghapus keringat meski ruang AC dingin.


Dari jaringan sumber Detak Inspiratif di lingkup Pemkab & Pemkot, KPK meminta data menyeluruh:

DI PEMKAB MOJOKERTO

  • Kasus INFOKOM Rp 2,3 Miliar (Polres)

  • Hibah KONI Rp 10 Miliar (Kejaksaan Negeri)

  • Proyek Bendung Wonokerto Kutorejo Rp 4,3 M  terancam molor

  • Selter ASN di Surabaya (mutasi)

  • Penggunaan dana Sosialisasi DPRD / Wawasan Kebangsaan

DI PEMKOT MOJOKERTO

  • Proyek Kapal Majapahit TBM

  • Kasus RSUD dr Wahidin Sudirohusodo

  • Temuan ALKES baru yang mangkrak di gudang arsip
    – Tiga mobil berisi petugas KPK pagi tadi langsung menyergap gudang Surodinawan.

Alamak… onde mande…
Aroma ketegangan sampai ke parkiran.


KISAH PARA SOPIR & PAK NO DI KANTIN

Sementara para pejabat pucat diperiksa KPK, di luar ruang SBK ada suasana yang kontras.

Para sopir pejabat?

Mereka malah ngakak di kantin.

“Wes ra urus, sing penting bosku ora ngamuk-ngamuk,”
ujar salah satu sopir sambil menyeruput es jeruk.

Di tengah badai itu ada Pak No, pemilik kantin legendaris Pemkab Mojokerto.

Pakai kaos oblong, putar YouTube dangdut koplo, sambil menata pentol dan kopi.

Saat ditanya soal KPK datang:

“Lho mas… Aku ki cuma dodol kopi, nasi, karo pentol.
Masak dodol pentol arep diperiksa KPK?
Pentol loro puret ngene, mosok diperiksa KPK ?”😂🤣🙏

Satu kantin meledak tawa.
Pejabat lewat cuma bisa senyum getir.


Di tengah ketakutan pejabat, rakyat kecil tetap bekerja apa adanya.


Bisik-bisik di koridor:
“Kalau hari ini belum selesai, lanjut di Gedung Merah Putih, Jakarta.”

Artinya?
Kalau ada nama yang dianggap janggal, bisa saja “ikut pesawat” ke Jakarta.

Ini yang membuat wajah-wajah OPD berubah seperti habis lari 5 km tanpa pemanasan.


Mojokerto panas bukan hanya cuaca.
Tetapi juga karena Kota & Kabupaten ini sedang dibersihkan.





Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode