TERTANGKAPNYA PEMBUNUH PELAYAN PANTI PIJAT "BERKAH" DI MOJOKERTO
-Baca Juga
Di saat negara ini mencanangkan status pandemi corona virus desais atau covid 19, semua urusan perut, mengalami dilema. Hampir satu tahun covid 19, tidak segera lenyap dari permukaan bumi ibu pertiwi.
Sampai pada akhirnya, semua komponen alat negara di fokuskan ke penanganan yang namanya corona. Tujuannya negara baik, menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah.
Tapi yang terjadi di kehidupan saat ini, sejak status pandemi corona disandang negeri ini. Urusan perut menjadi trending topik utama. Kasus prostitusi terus berkembang bak cendawan di musim hujan. Dengan terselubung, kemasannya macam - macam. Ada dengan cara online, memanfaatkan kecanggihan digitalisasi alat komunikasi android atau sejenisnya.
Tapi yang dilakukan oleh kelompok konvensional, marginalisasi. Kaum miskin kota yang papa. Gagap teknologi informasi, strategi kuno ala purbakala. Lokalisasi memang sudah dilarang. Dampaknya, luar biasa. Kalau, orang bisnis barang dagangan elektronik secara online. Bisa COD atau bayar dengan cara lewat elektronik.
Begitu pula urusan perut dan dibawah perut. Yang namanya laki-laki, urusan yang satu itu sudah dari sono nya. Sampai usia 70 tahun, syahwatnya luar biasa. Kalau perempuan, sampai usia 45 tahun, sudah lebih memilih diem.
Contoh, lakon dalam sebuah kehidupan anak manusia yang dalam menjalani proses hidupnya yakni, M. Irwanto asal Dusun Wuluh Jombang Jawa Timur masih usia 24 tahun. Sudah berpisah dengan sang istri tercinta, gara-gara corona. Laki laki muda biasa dengan istri, sekarang sendiri. Urusan dibawah perut jadi agak nggeleling alias pusing tujuh keliling.
Badan masih gagah perkasa kayak Gatot Kaca. Tapi sayang, urusan kantong, kembang kempis. Lebih banyak kempis nya dari pada kembang nya. Apalagi kemana mana dibatasi oleh pandemi corona. Tapi nampaknya, M. Irwanto nekat demi urusan dibawah perut. Meski kantong kosong modal tampang doang, memberanikan diri pijat urat Otong di panti pijat Berkah. Yang melayani jasa pijat lemah lembut, gemulai dengan suara desahan yang asyikkk….
Bisnis esek-esek berkedok pijat terapis, di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota Jawa Timur ini, tidak tercium oleh yang berwenang. Yang mempunyai wilayah baik hukum dan administratif. Saking asyiknya, obrak-obrak virus yang tidak kelihatan. Senjata biologis kok, dilawan dengan terang-terangan.
Ulah M. Irwanto, satria desa dari Dusun Wuluh Jombang Jawa Timur, menggemparkan jagad maya dan dunia nyata di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.
Mohamad Irwanto Pelaku Pembunuhan pelayan panti pijat Berkah di Mojokerto Jawa Timur.
Membunuh seorang pelayan panti pijat "Berkah" di wilayah Jetis Mojokerto Jawa Timur. Gara gara, selesai hohihek tidak mau bayar.
"Emangnya barang milik negara, maunya gratisan". Mau enaknya, bayar ogah.
Yah, ingat jaman kolobendu. Bahasa seperti, masih ramai ramainya lokalisasi.
Ambarwati pelayan panti pijat "Berkah" yang seksi itu, harus meninggal dunia ditangan, M. Irwanto. Dengan sejumlah bacokan senjata tajam berupa parang yang biasa digunakan untuk menebang pohon bambu dan sejenisnya.
Korban Ambarwati yang asli Nganjuk Jawa Timur. Meninggalkan seorang anak yang butuh perhatian untuk biaya hidup masa depan nya. Ambarwati rela bekerja sebagai pelayan pijat di panti pijat demi urusan perut, meski harus rela menjajakan bawah perut nya. Demi sesuap nasi dan masa depan anaknya.
Aparat Kepolisian Polres Mojokerto Kota Jawa Timur, berhasil mengungkap misteri pembunuhan pelayan panti pijat Berkah. Setelah berbagai cara ditempuh, dari mulai menyebarkan sketsa wajah sang pelaku pembunuhan, maupun mencari bantuan ke supranatural.
M. Irwan ditangkap di wilayah hukum Kepolisian Magetan Jawa Timur. Sebelumnya sempat melarikan diri ke Jakarta. Dia bersembunyi dirumah kerabatnya. Ternyata, kalau urusan perut masih bisa ditahan dengan puasa atau minta makan ke sesama. Namun, kalau urusan bawah perut, gak bisa ditahan dan meminta ke teman teman. Cilono...cilono...salam sehat. Waspada dan jangan lupa 5 M. Makan, Minum, Melok, Mertua, Menantu tidur dirumah sambil menyanyi. Asyikkk…..( MJ-1)
M. . aa