MUSCAB DPC PKB KOTA MOJOKERTO NYARIS RICUH
-Baca Juga
Suara arus grass root, pengurus ranting dan pengurus anak cabang DPC PKB, Kota Mojokerto Jawa Timur termentahkan, oleh keputusan DPP PKB dengan mekanisme mandatori. Dimana DPP PKB menunjuk Masduki Sabil, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, sebagai Ketua DPC PKB Kota Mojokerto.
Sementara, arus bawah DPC PKB Kota Mojokerto, mengusung Junaedi Malik sebagai Ketua DPC PKB Kota Mojokerto. Dikalangan arus grass root DPC PKB Kota Mojokerto, Junaedi Malik sosok merakyat. Dengan adanya keputusan DPP PKB secara mandatori menunjuk calon sendiri. Sempat membuat sidang Muscab DPC PKB, yang diselenggarakan di gedung PCNU setempat, Minggu 7 Februari 2021, nyaris ricuh.
Muscab diselenggarakan secara daring, dengan DPP PKB. Menetapkan Masduki Sabil sebagai Ketua, Sekretaris Junaidi Malik, dan Bendahara Mustafa. Sedangkan di jajaran Dewan Syuro, Ketua Dewan Syuro KH. Muhammad Ismail dan Sekretaris KH. Asaduddin Mudzakir.
Suasana gaduh mewarnai Muscab DPC PKB Kota Mojokerto itu, sebagai dinamika politik dalam tubuh parpol bintang sembilan tersebut.
Sejumlah pengurus ranting dan Garda Bangsa yang menginginkan suara pengurus ranting diakomodir dalam Muscab DPC PKB..
Menanggapi usulan tersebut, Dr Kartika Hidayati sebagai mandatori DPP untuk memimpin sidang dalam Muscab mengatakan, sesuai dengan hasil muktamar PKB di Bali diputuskan, bahwa Muswil dan Muscab adalah mandatori.“Bila ada usulan dari ranting yang memasukkan nama Junaedi Malik, itu merupakan dinamika politik yang bisa terjadi. Junaedi Malik sudah sudah diakomodir sebagai sekretaris,” kilahnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPW PKB Jatim itu, mengatakan, bahwasanya yang menjadi peserta Muscab hanya ketua DPAC. “Jika ternyata DPC demisioner mengundang DPAC dan lainnya setelah sebelumnya berkonsultasi kepada kami, dipersilahkan agar mereka tahu proses dan bagaimana berorganisasi politik,” jelasnya.
Sedang, Ketua DPAC PKB Kecamatan Magersari Sutiyanto mewakili DPAC se Kota Mojokerto mengatakan, dinamika dalam suatu musyawarah politik atau organisasi merupakan hal yang biasa. “Aspirasi dari teman-teman tetap kita fasilitasi. Aspirasinya kita sampaikan ke DPP atau DPW secara tertulis,” Kata dia. Yanto juga menilai, jika kepengurusan DPC PKB Kota Mojokerto kali ini sebagai mandatori dari DPP sudah tepat. Mereka yang mendapatkan mandat sudah berpengalaman di organisasi politik dan organisasi lainya. “Ini hanya geser-geser tempat saja,” ucap ia.
Dikatakan Masduki Sabil, tugas dari kepengurusan DPC PKB Kota Mojokerto saat ini, cukup berat. Sebab DPP menargetkan perolehan kursi PKB meningkatkan dari empat kursi menjadi enam kursi pada pemilu Legislatif 2024. “Kita harus kerja keras dan menyiapkan mesin-mesin partai,”jelas ia.
PKB Kota Mojokerto akan menyiapkan kader terbaiknya, untuk running Pilkada 2024 nanti. “Ini menjadi rekomendasi dari DPC PKB Kota Mojokerto. Sebab ini merupakan aspirasi yang disampaikan arus bawah. PKB yang dilahirkan oleh NU, menerima dan akan memperjuangkan,” tandasnya. (Mj-1)