SIMULASI TANGGAP BENCANA ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

SIMULASI TANGGAP BENCANA

-

Baca Juga

Ning Ita Simulasi Tanggap Bencana

Pemerintah Kota Mojokerto melalui Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP) mengatensikan kajian tim ahli BMKG terkait potensi gempa dan
tsunami di wilayah pantai selatan Jawa Timur. Untuk mengantisipasi kemungkinan
dampak buruk itu terhadap masyarakat, Satpol PP Kota Mojokerto menggelar
pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana bersama BPBD Provinsi Jatim di
Kota Mojokerto tahun 2021, Selasa, 8 Juni 2021 pagi. Kegiatan simulasi tanggap
bencana yang dilakukan di pinggiran Kali Ngotok Jembatan Rejoto, Kelurahan
Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon ini di buka langsung oleh Wali Kota
Mojokerto Ika Puspitasari dan didampingi Kasatpol PP Kota Mojokerto Heryana
Dodik Murtono. Kepada awak media pemimpin perempuan pertama Kota Mojokerto Ini
menyebutkan berdasarkan Undang-undang Nomor 24 tahun 2007, bencana dapat
dibedakan menjadi tiga macam. Yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana
sosial.
 “Saat ini kita sedang menghadapi
bencana non alam yakni pandemi Covid-19 yang tak tahu kapan berakhirnya. Untuk
itu seluruh potensi yang ada di republik ini harus sinergi secara kuat untuk
menanggulangi dampak pandemi ini,” jelasnya. Ning Ita menyebut berbagai upaya
sudah dilakukan sejak setahun lebih. Yang jadi atensi bersama yakni bagaimana
menciptakan herd immunity bagi masyarakat Indonesia umumnya dan Kota Mojokerto
khususnya. “Vaksinasi Kota Mojokerto capaiannya sudah cukup bagus bahkan masuk
didalam rangking tiga Jawa Timur. Namun capaian vaksinasi untuk lansia di
seluruh Indonesia cukup rendah termasuk Kota Mojokerto,” bebernya. Tak ayal
Ning Ita mengajak seluruh potensi relawan di Kota Mojokerto untuk ikut serta
melakukan edukasi dan motivasi serta mengajak sasaran rentan para lansia agar
mau divaksin. “Ini pun dalam rangka menghabiskan 19 ribu dosis vaksin di bulan
Juni yang saat ini masih tersisa 11 ribu dosis,” bebernya. Ia menambahkan
selain lansia, potensi lain yang masih bisa dijangkau di vaksinasi tahap tiga
ini masih besar. Yakni, masyarakat yang langsung berhubungan dengan banyak
orang. “Misal pedagang kaki lima, pelaku UMKM, pedagang pasar, pelaku jasa
transportasi, tukang becak dan masih banyak lagi. Kita harap para relawan ini
ikut turut aktif mengajak mereka mendaftarkan diri di 12 faskes yg tersebar di
Kota Mojokerto,” harapnya. Dodik menambahkan, kegiatan simulasi dan pelatihan
kesiap siagaan penanggulangan bencana ini bertujuan untuk memberikan penguasaan
pengetahuan dengan menitik beratkan pada tataran keterampilan dalam kegiatan
operasional pemanggulangan bencana. “Pesertanya ada 50 orang dari anggota
satlak, satlinmas dan sejumlah relawan. Dan kita ambilkan narasumber dari BPBD
Provinsi Jawa Timur.
(adv/wib)



 

Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode