DPRD, Warga Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur tagih janji Pemkab Mojokerto. Terkait, pencapaian Desa Bejijong masuk 50 besar nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Seperti diketahui Desa Bejijong Kecamatan Trowulan ini masuk kawasan Desa Cagar Budaya Peninggalan Kerajaan Majapahit. 

Pemerintah Desa Bejijong melalui Sekretaris Desa Agus Kariyono dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD setempat mengatakan, pemerintah Desa dan warga Desa Bejijong berharap kepada pemerintah Kabupaten Mojokerto ikut hadir dan andil peduli dengan desa desa wisata . 

Ada beberapa infrastruktur di Desa Bejijong yang menjadi tanggung jawab Pemkab Mojokerto rusak parah. Seperti, jalan raya jalur utama didesa Bejijong, sejak tahun 2017 kurang mendapat perhatian. Kondisi jalan raya yang rusak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Desa Bejijong.

" Kita berharap kepada Komisi IV DPRD Kabupaten Mojokerto bisa memfasilitasi aspirasi Pemdes dan warga Desa Bejijong yang menginginkan adanya kepedulian Pemkab untuk memperbaiki aset infrastruktur yang menjadi kewenangan Pemkab Mojokerto," tutur Agus kepada Detak Inspiratif usai RDP dengan Komisi IV DPRD setempat Rabu, 6 Desember 2023.

Terkait infrastruktur jalan raya jalur utama didesa Bejijong, itu menjadi tanggung jawab Pemkab Mojokerto dalam hal ini DPUPR. 

Sementara terkait, Pariwisata Cagar Budaya yang ada di Desa Bejijong pemeliharaannya oleh Dinas Pariwisata. Sejauh ini, Dinas Pariwisata maupun DPUPR Pemkab Mojokerto terkesan acuh tak acuh.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Mojokerto H. Sopi'i mengatakan, aspirasi masyarakat desa dan Pemerintah Desa Bejijong mereka akomodasi dan akan kita laporkan ke eksekutif. 

" Akan kita panggil ulang OPD terkait, kalau perlu kita juga hadirkan Bupati Ikhfina Fahmawati untuk membahas desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Mojokerto. Ini sangat penting, mengingat Kabupaten Mojokerto banyak mempunyai potensi desa wisata yang sangat butuh kehadiran pemerintah daerah setempat," tutur dia 

Kita sudah punya Raperda tentang wisata, salah satunya pemeliharaan terhadap desa wisata lokal maupun sekala nasional. Untuk desa yang masuk nominasi wisata nasional maupun internasional, memang butuh perhatian serius untuk pemerintah daerah, propinsi maupun kementerian pariwisata.

Ketika berbicara Majapahit maka, skalanya internasional. Sangat disayangkan, manakala Pemerintah Daerah maupun pusat hanya datang melihat tapi tidak ikut peduli untuk memiliki. Yang terjadi kunjungan wisatawan menurun. Indonesia dikenal kaya akan budaya Nusantara nya, siapa lagi yang peduli kalau bukan kita. Kapan lagi kalau tidak sekadar berubah peduli. Jangan sampai orang datang ke Mojokerto pulang dengan kekecewaan. (DI)