Lampu sorot panggung, bak bintang redup yang menyapa, menyorot dua figur yang tengah beradu argumen. Debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Mojokerto 2024 telah tiba, dan tema "Peran Pemda dalam Menyelaraskan Program Daerah dengan Nasional untuk Meningkatkan Pelayanan Publik serta Strategi dalam Memperkokoh NKRI" menjadi medan pertempuran gagasan. Di antara para kandidat, Paslon 02, MUBAROK, yang terdiri dari Bupati Gus Barra dan Dokter Rizal, tampak menonjol.

Prof. DR. KH.Asep Syaifuddin Chalim

Gus Barra, dengan senyum khasnya yang ramah,  menjelaskan visi misi mereka dengan penuh semangat. Dokter Rizal, dengan argumennya yang tajam dan logis, melengkapi pemaparan Gus Barra. Di balik mereka, keluarga dan pendukung setia, termasuk Prof. DR. Asep Saifuddin Chalim dan Ibu Nyai Fadillah, memberikan dukungan penuh dengan senyuman hangat.

Sofia Hanna atau Ning Hanna Istri Bupati Muhammad Albarra atau Gus Barra, Berikan Simbol 2. Dan Bu Nyai Fadillah Ibunda Bupati Mojokerto Muhammad Albarra atau Gus Barra.

Saat memasuki sesi closing statement, Gus Barra menatap mata penonton dengan penuh makna. "Kita semua memiliki hak untuk memilih, namun janganlah kita terlalu mencintai atau membenci seorang kandidat," ujarnya dengan suara yang lembut namun penuh penekanan. "Karena cinta dan benci yang berlebihan dapat mengaburkan penilaian kita. Pilihlah dengan hati yang jernih, dengan mempertimbangkan visi dan misi yang ditawarkan, serta kemampuan mereka untuk membangun Kabupaten Mojokerto yang lebih baik."

Saat kata-kata Gus Barra mengenai memilih dengan hati yang jernih terlontar, ruangan seketika hening.  Seolah-olah embun pagi menyelimuti dedaunan, suasana menjadi sunyi, menyerap setiap kata yang keluar dari bibir Gus Barra.  Beberapa di antara mereka mengangguk, seakan setuju dengan pesan Gus Barra. Ada juga yang terlihat merenung, matanya terpejam,  mencari jawaban di dalam hati mereka sendiri.

Pesan Gus Barra, yang disampaikan dengan penuh kharisma,  menyeruak ke relung hati para penonton, membuat mereka terhanyut dalam lautan makna. Sisi humanisnya, yang selama ini dikenal sebagai sosok pemimpin yang tenang dan bijaksana,  terpancar jelas, menyerupai cahaya mentari pagi yang menyapa bumi. Ia tidak hanya berfokus pada kemenangan, tetapi juga pada nilai-nilai demokrasi dan kedewasaan dalam memilih.

Di tengah hiruk pikuk kampanye,  Gus Barra mengingatkan bahwa Pilkada bukan sekadar pertarungan,  tetapi juga sebuah proses untuk memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuan bagi masyarakat. Pesan ini, yang disampaikan dengan penuh semangat dan keyakinan,  menginspirasi masyarakat untuk memilih dengan bijak dan mencoblos Nomor 2, MUBAROK (Gus Barra dan Dokter Rizal).

Saat debat berakhir,  suasana penuh harap menyelimuti ruang studio.  Masyarakat Kabupaten Mojokerto, dengan semangat kebersamaan dan kedewasaan berdemokrasi,  berharap Pilkada 2024 dapat berlangsung dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu meningkatkan pelayanan publik dan memperkokoh NKRI.

Penulis DION 

Editor DJOSE