DUKUNGAN RAKYAT UNTUK GUS BARRA - dr. RIZAL COBLOS NOMOR 2 MUBAROK BUPATI dan WAKIL BUPATI MOJOKERTO 2025-2030
-Baca Juga
Di jantung tanah Mojokerto yang mempesona, di mana cerita-cerita kuno berbisik melalui angin, hiduplah seorang kesatria mulia bernama Muhammad Albarra, yang dikenal oleh semua orang sebagai Gus Barra. Hatinya menyala dengan api yang benar, sebuah hasrat untuk mengangkat mereka yang terpinggirkan dan membawa keadilan ke dalam kerajaan.
Suatu hari, Gus Barra mendengar bisikan tentang kesulitan di desa Ngrowo, yang terletak di antara perbukitan hijau Kecamatan Bangsal. Para ibu yang merawat anak-anak desa di Posyandu, sebuah tempat penyembuhan dan perawatan, ditolak pembayaran yang semestinya oleh tangan kejam dari dinasti yang berkuasa. Para penjaga ilmu, para guru Al-Qur'an di TPQ, juga menderita, gaji mereka yang minim nyaris tidak cukup untuk menghidupi keluarga mereka.
Berita kedatangan Gus Barra, sebuah mercusuar harapan dalam kegelapan, sampai ke telinga para pelayan jahat dinasti tersebut. Takut akan pengaruhnya yang semakin besar, mereka berusaha menggagalkan misi mulianya, menyebarkan rumor dan menjalin jaring kebohongan. Namun, rakyat Mojokerto, semangat mereka menyala oleh tekad Gus Barra yang tak tergoyahkan, berdiri teguh, suara mereka membahana dalam dukungan.
Saat Gus Barra melakukan perjalanan ke Ngrowo, seorang pejuang gagah bernama Subhan Syaiku, seorang master seni kuno Pagar Nusa, berdiri di sisinya. Melihat penderitaan para penduduk desa membangkitkan kemarahan yang membara dalam diri Subhan Syaiku, kepalan tangannya mengepal dalam kemarahan yang benar. Namun Gus Barra, seorang pria damai dan bijaksana, menenangkan kemarahan temannya, "Jangan takut, saudaraku. Kita akan menang melalui kekuatan, tetapi kekuatan jiwa, bukan kekerasan."
Misi Gus Barra jelas: membebaskan rakyat Mojokerto dari belenggu tirani. Ia membayangkan sebuah Mojokerto di mana pusat kekuasaan berada di jantung kabupaten, bukan di kota yang jauh, membuat pemerintahan dapat diakses oleh semua orang. Ia bermimpi tentang Mojokerto yang bebas dari cengkeraman korupsi yang licik, di mana setiap warga negara dapat makmur dan hidup dalam harmoni.
Namun, dinasti itu tetap berpegang pada kekuasaannya dengan tangan besi. Mereka membanggakan proyek infrastruktur megah mereka, jalan-jalan beton yang membentang di seluruh tanah, sementara mengabaikan kebutuhan nyata rakyat. Mereka tidak peduli pada kesehatan, pendidikan, atau kesejahteraan rakyat biasa, hati mereka mengeras oleh keserakahan dan kepentingan pribadi.
Tetapi rakyat Mojokerto telah terbangun. Mereka memahami makna sejati dari keadilan dan kesejahteraan. Pada tanggal 27 November, mereka akan memberikan suara mereka, suara mereka bergema di seluruh tanah, memilih simbol harapan, nomor 2, MUBAROK, sebuah bukti komitmen Gus Barra yang tak tergoyahkan terhadap kesejahteraan mereka.
Muhammad Albarra atau Mas Gus Barra Bupati Mojokerto 2025-2030
Saat Gus Barra melanjutkan perjalanannya, ia menemui para penduduk desa Tinggarbuntut, wajah mereka bersinar dengan kekaguman dan harapan. Mereka sangat ingin melihat pria yang berani menantang dinasti, pria yang menjanjikan masa depan yang lebih cerah. Hati mereka dipenuhi dengan janji fajar baru, fajar di mana suara mereka akan didengar dan kebutuhan mereka akan terpenuhi.
Namun, dinasti itu tetap tidak gentar. Mereka menggunakan kekuatan kuno mereka untuk mempengaruhi hati rakyat, membisikkan kebohongan dan menyebarkan ketakutan. Tetapi rakyat Mojokerto tegas. Mereka tahu bahwa waktu untuk perubahan telah tiba, bahwa pemerintahan teror dari dinasti harus diakhiri.
Di desa Salen, Gus Barra mendengar permohonan para penduduk desa, rumah mereka terancam oleh meluapnya air Sungai Sadar. Ia berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk memperkuat tanggul sungai, memastikan keselamatan rumah dan keluarga mereka.
Akhirnya, Gus Barra mencapai desa Gayam, di mana ia disambut dengan tangan terbuka oleh sahabat setianya, Subhan Syaiku. Bersama-sama, mereka mengumpulkan para penduduk desa, suara mereka bersatu dalam dukungan untuk nomor 2, MUBAROK. Gus Barra berbicara tentang visinya untuk Mojokerto di mana pemerintahan benar-benar untuk rakyat, di mana kebutuhan mereka adalah yang utama, dan di mana impian mereka dapat tumbuh.
Perjalanan Gus Barra adalah sebuah bukti kekuatan harapan, sebuah mercusuar cahaya dalam kegelapan. Ia bukan sekadar seorang kesatria, tetapi simbol aspirasi rakyat, juara keadilan dan kesetaraan. Perjalanannya mengingatkan bahwa bahkan di tengah tirani, semangat rakyat tidak pernah bisa benar-benar dihancurkan, dan bahwa pencarian untuk masa depan yang lebih baik adalah perjalanan yang layak untuk dilalui.
Penulis DION