MUBAROK 2, Turun Gunung, Berbagi Keberkahan di Pasar Tradisional Kedung Maling Sooko
-Baca Juga
Kampanye pasangan calon Bupati Muhammad AlBarra dan Wakil Bupati Muhammad Rizal Octavian (MUBAROK) nomor urut 2 di Kabupaten Mojokerto semakin menarik perhatian. Tidak hanya mengandalkan janji-janji politik, MUBAROK juga menunjukkan kepedulian nyata terhadap masyarakat dengan turun langsung ke lapangan.
Pada Kamis, 7 November 2024, tim MUBAROK menggemparkan Pasar Tradisional Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Dipimpin langsung oleh Romo KH Asep Saifuddin Chalim dan Ibu Nyai Fadilah, orang tua Bupati Muhammad Albarra, kedua ulama kharismatik ini turun gunung untuk berbagi keberkahan dengan masyarakat kecil dan pedagang di pasar tradisional.
Romo KH Asep Saifuddin Chalim, yang dikenal sebagai sosok dermawan, telah mendengar keresahan masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Kondisi ekonomi yang memprihatinkan, dengan masyarakat yang kurang sejahtera, kurang pangan, ekonomi lemah, biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal, serta kesehatan masyarakat yang diabaikan oleh penguasa, menjadi keprihatinan utama.
"Para pedagang tradisional banyak yang tidak laku, akibat sepi pembeli. Sementara masyarakat sendiri tidak ada uang untuk membeli. PHK massal besar-besaran, pengangguran dan kemiskinan merajalela," ungkap Romo KH Asep Saifuddin Chalim.
Melihat situasi tersebut, Romo KH Asep Saifuddin Chalim, putra dari pahlawan nasional, pendiri Nahdlatul Ulama, menunjukkan empati dengan memborong dagangan para pedagang pasar rakyat dan membagikannya kepada masyarakat. Tindakan ini menjadi bukti nyata kepedulian MUBAROK terhadap rakyat dan menjadi pertanyaan besar: "Dimana pemerintah yang harus hadir untuk membantu rakyatnya?"
Anggaran biaya pemerintahan Kabupaten Mojokerto yang mencapai Rp. 2,7 Triliun lebih banyak terfokus pada pembangunan infrastruktur tanpa skala prioritas. "Rakyat kelaparan, pembangunan jalan raya jalan terus," ujar Romo KH Asep Saifuddin Chalim. Penguasa dinilai lebih mementingkan pembangunan jalan raya karena materialnya dibeli dari perusahaan penguasa. Urusan rakyat dibiarkan hidup sendiri, seolah-olah hidup merdeka di negeri sendiri seperti hidup di negara lain.
Selain operasi pasar mandiri, tim MUBAROK juga mengunjungi pengusaha sepatu UMKM di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto. Hajah Erna Yulia, pengusaha UMKM tersebut, sangat bangga dengan kedatangan ulama kharismatik tersebut. Beliau mengaku memiliki usaha UMKM sepatu anak-anak sejak tahun 1992 secara manual, dengan jumlah karyawan yang berkembang dari 20 orang menjadi 200 orang saat ini.
Hj. Erna Yulia berharap MUBAROK 2 bisa memenangkan Pilkada 27 November 2024 nanti. "Manakala nanti Gus Barra dan Mas Dokter Rizal terpilih, dia berharap ada perhatian dengan pengusaha kecil UMKM. Bisa mencarikan investor menambah modal usaha dan ikut mencarikan pasar untuk memperluas usaha," harap Hajah Erna.
Kisah Hj. Erna dan kondisi ekonomi di Mojokerto menjadi refleksi penting bagi calon pemimpin. Masyarakat menantikan pemimpin yang benar-benar peduli dan siap membantu rakyatnya, terutama masyarakat kecil dan UMKM. Pilkada 27 November 2024 diharapkan menghasilkan pemimpin yang amanah dan mampu membawa perubahan positif bagi Kabupaten Mojokerto.
Penulis DION
Editor DJOSE