Perjalanan Membara Gus Barra: Sang Juru Selamat Mojokerto di Desa Daleman dan Japan Sooko Mojokerto ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Perjalanan Membara Gus Barra: Sang Juru Selamat Mojokerto di Desa Daleman dan Japan Sooko Mojokerto

-

Baca Juga

Bupati Mojokerto Muhammad Albarra (Mas Gus Barra)

Kisah Gus Barra, seorang pemimpin visioner dan penuh tekad, menelusuri jalan berliku dalam upaya menyelamatkan Kabupaten Mojokerto dari cengkeraman dinasti oligarki. Perjalanan ini membawa Gus Barra ke Desa Japan dan Desa Daleman, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Desa Japan, yang pernah menjadi ibu kota Kabupaten Mojokerto pada tahun 1850-1918, dan Desa Daleman, yang dulunya menjadi tempat tinggal para abdi dalem kerajaan Majapahit, menjadi saksi bisu perjuangan Gus Barra.

Dalam kunjungan safari politiknya, Gus Barra, didampingi oleh Munawar Tobing sang motivator ulung menyaksikan langsung kesulitan yang dihadapi masyarakat. Para pemuda di Desa Japan dan Daleman, yang dulunya gemar berolahraga, kini terhalang oleh kebijakan penguasa. Lapangan sepak bola mereka telah dialihfungsikan menjadi Ruang Tata Hijau (RTH) tanpa adanya kompensasi tanah pengganti.  Para pemuda terpaksa mengungsi ke desa lain yang jauh untuk menyalurkan hobi mereka.

RTH yang dibangun oleh penguasa ini dinilai tidak relevan dan hanya sebagai proyek formalitas.  Pejabat terkait, yang terikat oleh sistem "upeti" kepada penguasa, hanya mengejar kepuasan pribadi tanpa memperhatikan kebutuhan rakyat.  Kondisi ini semakin diperparah dengan nasib Stadion Gajahmada Mojosari yang terbengkalai, mencerminkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap prestasi atlet Mojokerto.

Mas Gus Barra dan Mas dokter Rizal. Istighosah bersama MUBAROK bershalawat di Desa Bicak Kecamatan Trowulan Mojokerto Jawa Timur.

Dukungan masyarakat Mojokerto kepada Gus Barra semakin kuat.  Mereka menaruh harapan besar kepada Gus Barra untuk memimpin Kabupaten Mojokerto, mewujudkan pemerintahan yang lebih transparan, maju, adil, makmur dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.  Masyarakat juga mendesak pemindahan ibu kota Kabupaten Mojokerto agar lebih mudah diakses oleh warga.

Sistem pemerintahan yang tertutup dan sulit diakses oleh masyarakat juga menjadi sorotan.  Penguasa yang tidak mau ditemui rakyat, serta sistem promosi jabatan yang didasarkan pada "upeti" dan bukan prestasi, semakin memperparah kondisi ini.  Penguasa lebih fokus pada proyek infrastruktur yang menguntungkan secara pribadi, mengabaikan kebutuhan masyarakat, termasuk di bidang olahraga.

Tim MUBAROK NOMOR URUT 2, dirumah Gus Fahmi

Sebagai solusi, Gus Barra berencana membangun Gedung Sport Center untuk menampung aspirasi masyarakat olahraga.  Gus Barra meminta dukungan masyarakat untuk memilihnya (MUBAROK, nomor urut 2) pada Pemilukada 27 November 2024. Perjalanan Gus Barra ini merupakan simbol perjuangan untuk menyelamatkan Kabupaten Mojokerto dari cengkeraman oligarki dan membangun masa depan yang lebih baik, dengan pemerintahan yang berpihak pada rakyat dan berorientasi pada kemajuan bersama.

Penulis DION 

Editor DJOSE 

Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode