Pesona "Mubarok": Menelisik Lanskap Politik Mojokerto ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Pesona "Mubarok": Menelisik Lanskap Politik Mojokerto

-

Baca Juga

KAMPANYE AKBAR MUBAROK: Lapangan Lebaksono Pungging Kabupaten Mojokerto, Minggu 17 Nopember 2024

Matahari yang terik, bak katalisator yang memicu rasa eksotis, menyulut semangat tak terbendung dari massa yang sabar menahan panas, haus mendengar kata-kata pemimpin pujaannya.  Adegan ini terhampar di lapangan terbuka Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, di mana pertemuan monumental yang dihadiri sekitar 100.000 orang dari 18 kecamatan berkumpul untuk sebuah acara politik yang megah.  Udara berdesir dengan antisipasi saat melodi ikonik "Indonesia Raya" bergema di seluruh hamparan luas, disusul oleh lantunan merdu "Yalal Wathon" dan "Nahdlatul Ulama," menandai kedatangan tokoh-tokoh terkemuka: Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, dan Muhammad Albarra, yang akrab disapa "Gus Barra," Bupati Mojokerto, bersama Wakilnya, Muhammad Rizal Ocktavian, yang sering disebut "Mas Dokter Rizal."  Tontonan megah yang digelar pada Minggu, 17 November 2024, ini menjadi bukti nyata dukungan kuat terhadap pasangan "Mubarok."

Massa, lautan wajah, telah mulai berdatangan sejak Sabtu, 16 November 2024, dengan banyak di antara mereka memilih untuk berkemah di sekitar lapangan, lokasi yang sarat makna historis sebagai tempat berkumpulnya pejuang kemerdekaan selama masa perjuangan Indonesia.  Kehadiran mereka yang tak tergoyahkan menegaskan keinginan kuat untuk mendengar pidato politik Gus Barra dan Khofifah Indar Parawansa, dengan harapan tercurah pada janji masa depan yang lebih cerah bagi Mojokerto dan Jawa Timur.

Hari dimulai dengan suasana khidmat saat Prof. DR. KH Asep Saifuddin Chalim memimpin doa "istighosah" yang tulus untuk kesejahteraan masyarakat.  Udara bergema dengan lantunan "Shalawat Nabi" dan ayat suci Al-Quran yang penuh makna, menciptakan latar belakang spiritual untuk acara politik tersebut.

Untuk menjaga semangat dan energi tetap tinggi selama menunggu yang panjang, panitia telah merencanakan serangkaian hiburan yang meriah.  Melodi memikat dari grup shalawat "An-Nabawi," penampilan electrifying dari musisi ternama Cak Sodiiq dan "New Monata"-nya, serta kehadiran panggung yang memukau dari artis Jihan Audi dan Annisa Rahmah, memikat para penonton, menyuntikkan keceriaan dan kegembiraan ke dalam acara.

Menambahkan sentuhan spektakuler yang memacu adrenalin, seorang atlet paramotor yang terampil terbang ke langit, dengan anggun bermanuver di atas kerumunan massa yang besar, dihiasi dengan bendera "Mubarok 02" yang megah.  Pertunjukan udara, perpaduan memikat antara atletis dan simbolisme, memikat perhatian seluruh hadirin, menjadi pengingat visual yang kuat tentang momentum kampanye.

Acara ini, sebuah kampanye akbar untuk pemilihan regional serentak di Jawa Timur dan Kabupaten Mojokerto, diselenggarakan dengan cermat untuk memastikan kenyamanan dan kesejahteraan para peserta.  Makanan dan minuman yang berlimpah disediakan, bersama dengan pemeriksaan kesehatan umum gratis, memastikan bahwa semua orang terpenuhi kebutuhannya. Ambulans siap siaga, dan tenda-tenda ditempatkan secara strategis untuk memberikan naungan dan tempat istirahat bagi para lansia.

Kain tenun budaya Indonesia terjalin erat dengan acara ini, dengan tarian "Saman" yang terkenal dari Aceh menghiasi panggung.  Festival musik dan budaya yang semarak, pasar yang ramai menawarkan barang-barang terjangkau, dan festival kuliner yang lezat semakin memperkaya pengalaman, menciptakan suasana semarak yang melampaui diskursus politik.

Massa, simfoni suara, meledak dalam sorak-sorai penuh semangat, menggemakan dukungan tak tergoyahkan mereka untuk pasangan "Mubarok": "Wayahe ganti Bupati, wayahe ganti Bupati" (Saatnya ganti Bupati, saatnya ganti Bupati), "Gus Barra Bupati, dokter Rizal Wakil Bupati, MUBAROK MENANG MENANG" (Gus Barra untuk Bupati, Dokter Rizal untuk Wakil Bupati, Mubarok menang, menang, menang), "Coblos Nomor 2, coblos nomor 2" (Pilih Nomor 2, pilih Nomor 2), "Khofifah Gubernur, Emil Wakil Gubernur" (Khofifah untuk Gubernur, Emil untuk Wakil Gubernur).

Irama berdebar dari lagu-lagu populer, yang dengan mahir diubah menjadi lagu kampanye, semakin mengobarkan semangat massa.  "Yogya Istimewa" yang ikonik diubah menjadi pujian meriah untuk pasangan "Mubarok," sementara melodi "Tanjung Perak" dan "Ikan dalam kolam" menambah suasana meriah.  "Shalawat Badar" yang penuh kekuatan diadopsi sebagai lagu resmi kampanye "Mubarok," menjadi seruan untuk meraih kemenangan. Sorak-sorai "WAYAHE GANTI BUPATI WAYAHE GANTI BUPATI" (Saatnya ganti Bupati, saatnya ganti Bupati) bergema di seluruh lapangan, bukti keinginan kolektif untuk perubahan.

Gus Barra, dalam pidato politiknya yang penuh semangat, dengan gigih memperjuangkan program "Mubarok" dan janjinya tentang "KEBERKAHAN" (berkah).  Visinya, "terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil dan makmur" (terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil dan sejahtera), diartikulasikan melalui serangkaian misi yang komprehensif.  Misi-misi ini meliputi peningkatan pelayanan publik, memastikan tata kelola pemerintahan yang baik, menjaga keharmonisan masyarakat, memupuk tenaga kerja yang tangguh dan terampil, meningkatkan kesehatan masyarakat, mendorong kemandirian ekonomi, mengembangkan infrastruktur, dan memperkaya sistem pendidikan dan kesehatan.

Program "Mubarok," pendekatan multifaset untuk pembangunan, dirumuskan dengan cermat untuk menjawab beragam kebutuhan masyarakat.  Enam area fokus utama, "Berkah Desa" (Berkah untuk Desa), "Berkah Sosial" (Berkah untuk Masyarakat), "Berkah Pertanian" (Berkah untuk Pertanian), "Berkah Ekonomi" (Berkah untuk Ekonomi), "Berkah Pendidikan" (Berkah untuk Pendidikan), dan "Berkah Kesehatan" (Berkah untuk Kesehatan), bertujuan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua.

Nama "Mubarok," simbol kuat berkah dan kemakmuran, melampaui makna harfiahnya sebagai akronim dari nama para calon.  Nama ini beresonansi dengan aspirasi kolektif masyarakat, mewakili harapan bersama untuk masa depan yang lebih sejahtera dan adil.  Kampanye "Mubarok," yang digerakkan oleh kompetensi gabungan dan komitmen tak tergoyahkan Gus Barra dan Mas Dokter Rizal, berjanji untuk membawa era kemajuan, keadilan, dan kemakmuran bagi Kabupaten Mojokerto.

Pertemuan akbar di Desa Lebaksono, bukti nyata dukungan kuat terhadap pasangan "Mubarok," menjadi pengingat yang kuat tentang pentingnya keterlibatan politik dan dampak mendalam kepemimpinan terhadap kehidupan masyarakat.  Matahari yang terik, simbol ketahanan dan harapan abadi, menjadi saksi semangat tak tergoyahkan masyarakat Mojokerto, bersatu dalam mengejar masa depan yang lebih cerah. 

Penulis DION

Editor DJOSE

Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode