Trowulan Masuk Daftar UNESCO? ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Trowulan Masuk Daftar UNESCO?

-

Baca Juga

Menteri Kebudayaan Fadli Zon


Mentari Desember menyinari reruntuhan megah Trowulan.  Debu merah bata beterbangan saat angin sepoi-sepoi berhembus di antara sisa-sisa kejayaan Majapahit.  Di tengahnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon berdiri tegak di hadapan Candi Brahu, bangunan tua yang menyimpan bisikan sejarah berabad-abad lamanya.  Wajahnya, terukir campuran kekaguman dan tekad.

Kunjungannya kali ini bukan sekadar kunjungan seremonial.  Ia datang dengan misi: mendorong Trowulan masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO.  Bayangan masa lalu berputar di benaknya; bayangan kerajaan yang pernah begitu perkasa, pusat perdagangan dan kebudayaan yang membentang luas,  kini hanya tinggal jejak-jejak yang rapuh.

"Trowulan," ujarnya, suaranya bergema di antara reruntuhan, "bukan sekadar kumpulan batu bata dan candi.  Ini adalah jantung sejarah Indonesia, pusat pemerintahan Majapahit yang pernah menguasai Nusantara."

Ia berjalan perlahan, mengamati setiap detail Candi Brahu.  Batu bata merah tua, saksi bisu perjalanan waktu, menceritakan kisah pembangunannya pada abad ke-10,  masa pemerintahan Mpu Sindok. Prasasti-prasasti yang ditemukan di sekitar candi, fragmen-fragmen cerita yang tersisa,  mengungkapkan rahasia masa lalu.

Di Pusat Informasi Majapahit (PIM),  ia meneliti artefak-artefak berharga:  arca-arca yang anggun, patung-patung yang gagah,  dan prasasti yang menyimpan catatan sejarah. Setiap benda adalah potongan puzzle besar yang harus disusun kembali untuk mengungkap kisah lengkap Trowulan.

Namun, jalan menuju pengakuan UNESCO bukanlah jalan yang mudah.  Fadli Zon menyadari bahwa dibutuhkan upaya yang besar, penelitian yang mendalam,  dan ekskavasi yang terencana. Butuh waktu, uang, dan kerja sama yang erat antar berbagai pihak.

"Ini bukan hanya tugas Kementerian Kebudayaan," tegasnya.  "Ini tanggung jawab kita bersama, untuk melestarikan warisan nenek moyang kita.  Kita harus menunjukkan kepada dunia, bahwa Trowulan layak mendapatkan tempatnya di antara situs-situs warisan dunia lainnya."

Rencana ke depan pun sudah tergambar jelas:  perluasan area Candi Brahu, peningkatan infrastruktur,  dan pengembangan potensi wisata budaya yang berkelanjutan.  Trowulan bukan hanya akan menjadi situs sejarah, tetapi juga destinasi wisata yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat sekitar.

Matahari mulai tenggelam,  menghasilkan semburat jingga di langit.  Fadli Zon berdiri di tengah reruntuhan, memandang ke arah cakrawala.  Di matanya, terpancar tekad yang kuat. Perjuangan panjang masih menanti,  tetapi ia yakin, dengan kerja keras dan tekad yang bulat, Trowulan akan mendapatkan tempatnya yang layak di panggung dunia.  Kisah Trowulan, kisah Majapahit, akan terus bergema, dari generasi ke generasi.


Penulis Dion 

Editor Djose 



Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode