Kabut Majapahit : Selubung Misteri di Jantung Peradaban ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Kabut Majapahit : Selubung Misteri di Jantung Peradaban

-

Baca Juga

Kolam Segaran Trowulan Mojokerto Jawa Timur

Pagi merambat perlahan di dataran rendah Mojokerto. Di antara sisa-sisa reruntuhan bata merah kuno, kabut tebal menyelimuti sawah-sawah hijau yang membentang. Udara dingin menusuk tulang, membawa serta aroma tanah basah dan sejarah yang terpendam. Ini bukan sekadar fenomena alam biasa; ini adalah Kabut Majapahit, selubung abadi yang telah membersamai pasang surut sebuah kerajaan besar, dari kemunculannya yang megah hingga keruntuhannya yang misterius.


Wilwatikta: Berkah "Mangkuk" Topografi

Bukan kebetulan jika para leluhur Majapahit memilih lokasi ini, jauh di pedalaman Jawa Timur. Mereka bukan sekadar pembangun; mereka adalah ahli strategi yang cerdas, membaca bentang alam seperti peta takdir. Wilayah Trowulan, yang menjadi jantung Kerajaan Majapahit, adalah sebuah "cekungan mangkuk" raksasa. Diapit oleh jajaran perbukitan di selatan (menuju Trawas dan Pacet) dan di barat (ke arah Wonosalam Jombang), dataran rendah ini menjadi harta karun.

Tanahnya subur luar biasa, dialiri oleh sungai-sungai yang membawa berkah dari pegunungan. Ini adalah gambaran nyata dari semboyan 

"Gemah Ripah Loh Jinawi": hasil panen padi melimpah ruah, menopang jutaan jiwa dan roda ekonomi yang makmur. Para petani bersyukur, lumbung-lumbung kerajaan tak pernah kosong, dan perdagangan pun berdenyut ramai. Namun, ada satu lagi keistimewaan yang lahir dari geografi "mangkuk" ini, kabut.

Kabut sebagai Penjaga Gaib Wilwatikta

Ketika malam tiba, suhu di dataran tinggi di sekitar Majapahit akan anjlok drastis. Udara dingin yang lebih berat ini kemudian mengalir turun, memenuhi cekungan dataran rendah tempat ibu kota berada. Udara lembap, sisa dari penguapan atau hujan yang baru saja turun, tak punya jalan keluar. Dinginnya udara pegunungan bertemu dengan kelembapan ini, dan terjadilah keajaiban: uap air mengembun, membentuk kabut tebal yang masif.

Bagi rakyat Majapahit, kabut ini lebih dari sekadar fenomena cuaca. Ia adalah "selimut gaib", anugerah pelindung dari para dewa dan leluhur. Tersebarlah cerita dari mulut ke mulut, dari prajurit di garda terdepan hingga pedagang di pasar, tentang bagaimana kabut menyelamatkan Wilwatikta dari bahaya.

Konon, pernah ada pasukan musuh yang mencoba menyusup di pagi buta. Mereka bergerak dalam senyap, yakin bisa mengejutkan ibu kota. Namun, begitu mendekati batas kota, kabut tebal bak dinding raksasa tiba-tiba muncul. 

Pandangan terhalang total, suara menjadi bisu, dan langkah kaki terasa hampa. Pasukan itu kocar-kacir, terpecah, dan akhirnya tersesat. Bagi mereka, Majapahit bukan hanya terlindungi oleh benteng fisik, tetapi juga oleh kekuatan tak kasat mata yang membuatnya "menghilang" di balik selubung putih. Kabut itu adalah peringatan, sebuah pesan bahwa Wilwatikta adalah tanah yang dijaga, tak bisa disentuh sembarang orang.

Kabut Majapahit: Simbol Kemunduran yang Misterius

Namun, seiring waktu, nasib sebuah peradaban pun berubah. Setelah puncak kejayaan di era Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit mulai meredup. Bukan karena serangan besar-besaran yang menghancurkan, melainkan oleh intrik dalam istana, perebutan kekuasaan, dan bangkitnya kekuatan-kekuatan baru di pesisir.

Di sinilah makna "Kabut Majapahit" bergeser, menjadi lebih dari sekadar kabut pagi. Ia menjelma menjadi metafora bagi kemunduran yang misterius dan tak terjelaskan sepenuhnya. Seolah-olah, kejayaan Majapahit itu sendiri perlahan-lahan diselimuti kabut, memudar dari pandangan sejarah tanpa ledakan besar. Tak ada pertempuran tunggal yang mengakhiri semuanya, hanya kabut yang perlahan-lahan menelan keagungan dan meninggalkan reruntuhan yang sunyi.

Hingga hari ini, kabut di Mojokerto masih sering muncul, setia menyelimuti sisa-sisa kejayaan Majapahit. Ia bukan hanya pengingat akan keajaiban alam, tetapi juga bisikan tentang strategi leluhur, cerita-cerita legenda, dan misteri yang tak lekang oleh waktu. Kabut Majapahit tetap ada, menjaga rahasia-rahasia dan pelajaran dari sebuah kerajaan yang pernah mengukir sejarah gemilang.



Writer damaroblek

Editor AGanDamarStronkking



Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode