Bayang-Bayang PHK Menghantui Ribuan Pekerja PT Pakerin Mojokerto: Gaji Macet, Pabrik Mati Suri! ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Bayang-Bayang PHK Menghantui Ribuan Pekerja PT Pakerin Mojokerto: Gaji Macet, Pabrik Mati Suri!

-

Baca Juga

Perwakilan Karyawan PT PAKERIN 



Mojokerto –  Ribuan pekerja PT Pakerin, pabrik kertas di Pungging, Kabupaten Mojokerto, kini hidup dalam bayang-bayang PHK.  Gaji bulan Mei yang tak kunjung cair, ditambah penghentian total produksi, telah membuat mereka terjepit dalam krisis ekonomi yang mencekam.  Perselisihan internal pemegang saham menjadi biang keladi malapetaka yang menimpa para pekerja dan keluarga mereka.

Bukan ratusan, melainkan ribuan pekerja yang kini gigit jari.  Dari total sekitar 1800 karyawan, hanya sekitar 300 orang yang beruntung menerima gaji bulan Mei.  Sisanya, sekitar 1500 pekerja, harus menahan lapar dan kecemasan akibat upah yang tak kunjung tiba.  Ketua SPSI PT Pakerin, Heru Nugroho, meluapkan keprihatinannya: "Ini bukan masalah kecil, ini menyangkut nasib ribuan keluarga!"

Lebih menyayat hati, sejak awal Juni, pabrik kertas yang telah lama menjadi tulang punggung perekonomian warga sekitar ini,  menghentikan seluruh aktivitas produksi.  Pabrik mati suri.  Para pekerja diliburkan dengan status cuti bersama, namun tanpa kepastian kapan akan kembali bekerja dan kapan gaji mereka akan dibayarkan.  Ketakutan akan PHK massal pun semakin nyata.

Upaya mediasi yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur dan pertemuan dengan Kemenakertrans di Jakarta, hingga kini belum membuahkan hasil.  Pemerintah Kabupaten Mojokerto pun mengaku tangannya terikat karena perselisihan berada di level pemegang saham.

"Kami sudah berupaya maksimal, namun perselisihan pemegang saham ini menjadi batu sandungan," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Mojokerto, M. Taufiqurrahman.  Namun, janji untuk terus berupaya mencari solusi bagi ribuan pekerja yang terancam ini,  tak cukup untuk meredakan kecemasan yang membayangi mereka.

Ribuan keluarga di Mojokerto kini menunggu dengan harap-harap cemas.  Akankah pemerintah pusat segera turun tangan menyelamatkan nasib mereka yang berada di ujung tanduk?  Ataukah mereka harus rela kehilangan mata pencaharian dan masa depan mereka yang sudah terlanjur terikat dengan PT Pakerin?  Pertanyaan ini masih menjadi misteri yang menggantung di udara.




Writer Damar 

Editor AGanstrongking

Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode