KEJAKSAAN JEMPUT PAKSA PEJABAT DPUPR KOTA MOJOKERTO, PROYEK KAPAL MAJAPAHIT KIAN GOYANG
-Baca Juga
Kota Mojokerto - Gelombang penegakan hukum terkait dugaan korupsi proyek Pujasera Kapal Majapahit, yang merupakan bagian dari Taman Bahari Majapahit (TBM), semakin kencang. Pada hari Senin siang (30/6), penyidik Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto akhirnya menjemput paksa Yustian Suhandinata, Sekretaris Dinas PUPR Perakim Kota Mojokerto yang juga menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek strategis tersebut.
Langkah tegas ini dilakukan setelah Yustian sebelumnya mangkir dari beberapa panggilan pemeriksaan. Setelah dijemput, ia langsung dititipkan di Lapas Klas II B Kota Mojokerto, menyusul enam tersangka lain yang lebih dulu ditahan.
Dengan ini, total sudah enam dari tujuh tersangka dalam kasus proyek TBM yang telah diamankan oleh aparat penegak hukum.
Yustian Suhandinata Sekertaris DPUPR PERAKIM Kota Mojokerto juga PPK Pembangunan Pujasera Kapal Majapahit Taman Bahari Majapahit
PROYEK AMBISIUS YANG JADI MALAPETAKA
Proyek Pujasera Kapal Majapahit dibangun dengan anggaran besar dan diklaim menjadi ikon kebanggaan Kota Mojokerto. Namun di balik gemerlapnya proyek itu, terendus dugaan mark-up anggaran, penggelembungan harga, serta keterlibatan kroni-kroni kekuasaan dalam proses perencanaan, lelang, dan pelaksanaan.
Menurut sumber internal, proyek ini tidak bisa dilepaskan dari lingkar kekuasaan, termasuk dugaan adanya kendali informal dari orang dekat pejabat tertinggi di Kota Mojokerto.
AKSI HUKUM MULAI MENGGELEDAK
Penahanan terhadap Yustian Suhandinata memperkuat sinyal bahwa Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto tak akan berhenti sampai di sini. Publik berharap pengusutan terus naik ke tingkat pengambil keputusan dan tidak berhenti pada level teknis.
Sejumlah aktivis antikorupsi mendesak agar Kejaksaan Agung, KPK, dan Ombudsman RI turun tangan untuk mengaudit keseluruhan proyek Taman Bahari Majapahit, termasuk dugaan keterlibatan Walikota, suaminya, dan kroni-kroninya yang selama ini disebut-sebut menjadi inisiator proyek.
TAGAR #MBLEDOSSS BERGEMA DI BAWAH KAPAL MAJAPAHIT
Warga mulai ramai menyuarakan tagar #MajapahitMbledoss sebagai bentuk kekecewaan atas proyek yang dinilai gagal mengangkat kesejahteraan masyarakat, malah menjadi sarang korupsi terselubung.
“Kita tidak ingin kapal rakyat ditumpangi penumpang gelap!” ujar salah satu pegiat sosial lokal.
LALU, KAPAL INI AKAN BERLAYAR KE MANA?
Kini, publik menanti: apakah Kejaksaan akan berani menyentuh pucuk kekuasaan yang selama ini dianggap “tak tersentuh”? Atau, akankah rakyat kembali menjadi korban dari pertunjukan politik dan proyek yang hanya menguntungkan segelintir elit?
Yang pasti, ombak perlawanan sudah bergemuruh dari Kota Mojokerto, dan tak ada yang bisa menghentikannya. MBLEDOSSSSS!!!
Writer Riendr
Editor AGanStronking