Membangun Kembali Kejayaan Majapahit Mimpi Modernisasi yang Belum Usai di Trowulan ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Membangun Kembali Kejayaan Majapahit Mimpi Modernisasi yang Belum Usai di Trowulan

-

Baca Juga

Museum Majapahit Trowulan Mojokerto Jawa Timur 



Mojokerto, Jawa Timur – Museum Majapahit di Trowulan, Mojokerto, selama ini dikenal sebagai penjaga bisu peninggalan Kerajaan Majapahit. Namun, di balik koleksi artefak konvensionalnya, tersimpan sebuah mimpi besar yang belum terwujud: menjadikan Trowulan sebagai pusat peradaban Majapahit yang modern, diakui dunia, dan setara dengan situs-situs bersejarah terkemuka di Eropa.



Wacana modernisasi museum dan situs Majapahit sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, semangat itu digaungkan kembali oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Dialah yang melakukan reposisi identitas Museum Trowulan. "Dulu namanya Pusat Informasi Majapahit (PIM), kemudian oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon diubah menjadi Museum Majapahit," jelas uncle owob detak inspiratif , kala itu masih reporter media cetak aktif di era tersebut. Pergantian nama ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah penegasan akan fungsi utama situs ini sebagai museum yang menyimpan dan menginterpretasikan warisan Majapahit.



Fadli Zon sendiri, dalam berbagai kesempatan, acap kali menyuarakan aspirasi untuk memodernisasi museum-museum di Indonesia agar tak lagi terjebak dalam gaya konvensional. Ia berharap Museum Majapahit bisa tampil lebih dinamis, meniru museum-museum modern di Eropa, seperti di Prancis, yang mampu menyajikan sejarah dengan cara yang imersif dan interaktif.

Jepang Pernah Berhasrat Membangun Ulang Majapahit

Jauh sebelum wacana modernisasi digital santer dibahas, sekitar tahun 2000-an, sebuah rencana ambisius pernah digulirkan. Delegasi dari Jepang, termasuk perwakilan dari organisasi di bawah naungan negara mereka, menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap potensi Majapahit.


uncle owob

"Waktu itu, rombongan dari Jepang sangat antusias. Mereka membahas rencana evaluasi total situs peninggalan Kerajaan Majapahit," kenang uncle owob.

Diskusi kala itu bahkan mencakup rencana pemindahan masyarakat sekitar lokasi cagar budaya dengan ganti rugi, sebuah proyek kolosal yang bertujuan membangun ulang kebesaran Majapahit tanpa merusak situs aslinya.

Antusiasme Jepang ini bukan tanpa alasan. Majapahit dikenal memiliki kekayaan artefak terakota yang luar biasa melimpah. "Majapahit adalah kerajaan terakota kedua di dunia setelah Mesir," ungkap sumber tersebut, menyoroti keunikan situs Trowulan yang kaya akan patung, peralatan rumah tangga, hingga mainan berbahan tanah liat bakar. Potensi inilah yang menarik perhatian Jepang, yang dikenal dengan keahliannya dalam riset arkeologi dan konservasi.

Bahkan, majalah JIMBUN Jepang, sebuah publikasi yang berfokus pada humaniora dan budaya, disebut turut meliput rencana besar ini. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya minat pihak Jepang pada proyek revitalisasi Majapahit.

LSM Gotra Wilwatikta Penjaga Peta Batas Wilayah Majapahit

Dalam rencana ambisius ini, peran LSM GOTRA WILWATIKTA dari Mojokerto sangat krusial. Dipimpin oleh Bapak Anam Anis, LSM ini menjadi pendamping utama masyarakat sekitar situs cagar budaya. Tak hanya itu, Gotra Wilwatikta adalah satu-satunya pihak yang diketahui masih menyimpan peta tapal batas ibu kota Kerajaan Majapahit (WILWATIKTA) yang asli.

Peta ini menunjukkan luasnya wilayah inti Majapahit yang meliputi area dari Gapura Candi Bajang Ratu (Majapahit Timur atau Kerajaan Bhre Wengker), Kerajaan Bhre Kahuripan Tribuana Tunggadewi (Majapahit Barat), hingga mencapai wilayah Kabupaten Jombang saat ini. "Sangat besar wilayah tapal batas ibu kota kerajaan Majapahit di Trowulan," tegas uncle owob. Peta ini menjadi kunci vital untuk setiap rencana pengembangan atau pelestarian yang komprehensif di masa depan.

Sayangnya, mimpi besar revitalisasi Majapahit ini seolah terpendam seiring berjalannya waktu. Rencana-rencana ambisius yang sempat ramai dibahas di era media cetak konvensional, kini hanya menjadi bagian dari memori bagi para saksi sejarah. Aspirasi seperti yang disampaikan Fadli Zon dan anggota DPR RI lain untuk modernisasi museum masih menghadapi tantangan besar dalam realisasinya.

Padahal, dengan komitmen kuat, dukungan anggaran memadai, dan kolaborasi lintas sektor termasuk menghidupkan kembali potensi kerja sama dengan negara-negara seperti Jepang. 

Majapahit memiliki kesempatan emas untuk bangkit. Memadukan kekayaan sejarah dengan teknologi interaktif ala museum Eropa modern, bisa menjadikan Museum Majapahit tak hanya sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga pusat pembelajaran dan pariwisata sejarah kelas dunia.

"Sampai sekarang yang punya peta tapal batas ibu kota Kerajaan Majapahit hanya LSM GOTRA WILWATIKTA," pungkas uncle owob, mengisyaratkan bahwa kunci untuk membuka kembali potensi ini mungkin ada pada arsip dan memori yang terjaga di tangan para pegiat sejarah lokal.

Membangun kembali kejayaan Majapahit bukan hanya impian segelintir orang, tetapi sebuah warisan besar yang menanti sentuhan modernisasi untuk bersinar kembali.



Writer: Damaroblek 

Editor: AGanStronking 


Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode