๐๐๐PSMP MOJOKERTO GAGAL PROMOSI LAGI: Kegagalan Sistemik atau Ajang Popularitas Oknum?
-Baca Juga
Harapan masyarakat Mojokerto untuk melihat kebangkitan PS Mojokerto Putra (PSMP) kembali kandas. Dalam kompetisi Liga 4 PSSI musim 2024–2025, tim berjuluk Laskar Mojopahit itu hanya mampu melaju hingga babak 16 Besar Nasional, dan kembali gagal promosi ke Liga 3.
Yang menyakitkan, ini adalah kegagalan kedua secara beruntun di bawah manajemen yang sama, menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan pecinta bola Mojokerto.
๐ฅ Tanpa Home Base: Stadion Gajahmada Hanya Jadi Nama
Selama musim ini, PSMP tidak pernah sekali pun bermain di Stadion Gajah Mada, Mojosari—markas sejati mereka. Hal ini disebabkan oleh perizinan pertandingan yang dipersulit oleh aparat kepolisian setempat.
Padahal, atmosfer kandang bisa menjadi suntikan semangat bagi para pemain muda PSMP. Tanpa dukungan suporter langsung di kota sendiri, mental bertanding tim pun dianggap tak stabil di laga-laga krusial.
๐ข Suporter Terpecah Dua: Laskar Mojopahit vs The Lasmojo
Meski tidak bermain di Mojokerto, dukungan suporter tetap ada. Dua kelompok besar pendukung, yaitu Laskar Mojopahit dan The Lasmojo, terus mengawal perjalanan tim. Meski memiliki nama yang mirip dan semangat yang sama, keduanya berjalan dengan koordinator yang berbeda.
Namun suara keduanya kini makin lantang: mendesak adanya reformasi total di tubuh manajemen PSMP.
๐ฏ Kritik Pengamat: Klub Jadi Alat Popularitas Oknum
Sejumlah pengamat sepak bola lokal Mojokerto menyuarakan keprihatinan. Mereka menilai PSMP kini lebih sering dijadikan ajang pencitraan dan popularitas oknum, ketimbang dikelola secara profesional untuk kemajuan prestasi.
“Sudah dua kali gagal promosi, dengan manajemen yang sama. Tidak ada transparansi, tidak ada target yang jelas. Ini klub kebanggaan rakyat Mojokerto, bukan panggung pribadi,” ujar salah satu pengamat yang meminta namanya disamarkan.
⚽ Fakta Musim 2024–2025
๐ Tidak bermain di Stadion Gajahmada Mojosari
⚽Tersingkir di 16 Besar Nasional
๐ฅ Gagal promosi dua musim beruntun
๐คManajemen dinilai tidak serius membangun tim
๐ผSuporter tetap aktif meski kecewa berat
๐ Masa Depan PSMP: Butuh Reformasi, Bukan Retorika
Jika ingin kembali menjadi kekuatan sepak bola nasional seperti era Liga 2, 2018, PSMP butuh reformasi manajemen menyeluruh, mulai dari transparansi anggaran, pembinaan usia muda, komunikasi terbuka dengan suporter, hingga keberanian melakukan evaluasi internal.
Tanpa itu semua, PSMP hanya akan menjadi “tim nostalgia” yang terus disandera oleh ambisi pribadi dan politik lokal.
๐“Kami cinta PSMP. Tapi kami tidak akan diam ketika klub ini dijadikan alat pencitraan. Kami akan terus bersuara.”LASKAR MOJOPAHIT, pernyataan sikap usai kegagalan promosi 2025.
Writer Damaroblek
Editor AGanStronking