DI BAWAH TANAH KLINTEREJO: JEJAK KERATON TERAKOTA BHRE KAHURIPAN. Situs Bhre Kahuripan Diduga Tapal Batas Wilayah Barat Kerajaan Majapahit, Eskavasi Buka Tabir Baru
-Baca Juga
MOJOKERTO — Di ladang-ladang sunyi Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur tim arkeolog kembali menggali sejarah yang terkubur berabad-abad lamanya. Tanpa gegap gempita, situs Bhre Kahuripan Tribhuwana Tunggadewi diekskavasi. Inilah tapal batas barat dari pusat kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Tak banyak yang menyangka, bahwa reruntuhan bata kuno yang tersusun rapi di bawah tanah Klinterejo menyimpan kisah besar. Sejumlah arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (BPK XI) sejak tahun-tahun sebelumnya telah melakukan penggalian bertahap. Namun tahun ini, ekskavasi memasuki tahap krusial menemukan struktur tembok yang diduga sebagai bagian batas kompleks istana atau permukiman elite pada masa Bhre Kahuripan.
“Ini bukan situs di dalam ibukota Majapahit (Trowulan), tapi wilayah yang menjadi penyangga dan bagian penting kerajaan. Bhre Kahuripan menandai wilayah barat kekuasaan,” kata salah satu sumber arkeolog kepada Detak Inspiratif.
Kerajaan Terakota di Bawah Tanah
Temuan ini memperkuat teori bahwa Majapahit bukan hanya kerajaan permukaan, melainkan juga kerajaan bawah tanah. Istana-istana pembantu, permukiman pejabat tinggi, hingga struktur perbentengan tersebar jauh dari pusat keraton Trowulan. Tidak semua kerajaan masa lampau bertipe vertikal. Majapahit membentang horizontal luas dan menyeluruh, dari Bhre Wengker di timur, hingga Bhre Kahuripan di barat.
“Majapahit bisa disebut sebagai kerajaan terakota kedua di dunia setelah Mesir. Kompleks bawah tanahnya sangat luas dan sebagian besar masih belum tergali,” ujar budayawan dan pengamat sejarah Mojokerto, Brinu Van Gan.
Pentingnya Bhre Kahuripan
Tribhuwana Tunggadewi yang bergelar Bhre Kahuripan bukan hanya pemimpin spiritual dan politik, tapi juga sosok kunci dalam ekspansi Majapahit. Saat masih menjadi penguasa Kahuripan, ia menjadi pion strategis Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara. Kahuripan adalah daerah awal lahirnya kembali kekuasaan Jawa setelah masa Singhasari.
Ekskavasi Klinterejo, jika dikembangkan serius, bisa menjadi titik awal membangun koridor sejarah Bhre Kahuripan. Sayangnya, sebagian besar wilayah situs masih terkubur, sebagian lainnya terancam alih fungsi lahan.
Menanti Pernyataan Resmi BPK XI
Meski temuan struktur tembok sudah mulai terangkat dan dipetakan, pihak BPK XI masih menunggu finalisasi interpretasi ilmiah. Sementara itu, masyarakat dan pemerhati sejarah di Mojokerto berharap agar ekskavasi ini tidak berhenti di tengah jalan, apalagi hanya menjadi proyek seremonial tanpa kelanjutan.
“Jangan sampai sejarah ini terkubur lagi karena ketidakseriusan negara,” ucap Brinu.
Editor: Redaksi Detak Inspiratif