Edisi Khusus DETAK CINEMA Inspiratif: TABAYYUN “Tak Semua Luka Harus Disangkal. Kadang, Ia Hanya Butuh Didengarkan.”
-Baca Juga
Sebuah Film Adaptasi Penuh Haru dan Kebijaksanaan
π Kata Itu: TABAYYUN
Dalam gelombang film religi dan drama sosial Indonesia, hadir Tabayyun bukan sekadar sinema, tapi cermin untuk kita semua. Diangkat dari novel bestseller karya Ilyas Bachtiar, film ini bukan hanya soal cinta dan luka, tapi tentang keberanian menelusuri kebenaran sebelum menghakimi.
“Tabayyun itu proses. Menghargai perjalanan orang lain. Menahan lidah dari prasangka.”
π©π¦ Zalina: Perempuan, Ibu, dan Korban Fitnah
Titi Kamal tampil menggetarkan sebagai Zalina seorang janda pekerja keras yang menyimpan luka masa lalu. Ia hidup damai bersama anaknya, tapi masyarakat tak mudah melupakan. Fitnah masa lalu terus membayangi. Lalu datang Arlo (diperankan Ibrahim Risyad), anak bosnya yang perlahan jatuh hati. Tapi cinta pun diuji: apa Arlo cukup tabayyun sebelum menilai siapa Zalina sebenarnya?
π§ Adaptasi yang Tidak Main-main
Film ini digarap oleh tangan dingin Key Mangunsong, sutradara yang dikenal mampu mengubah tema spiritual menjadi sinema yang hidup. Diperkuat skenario dari Titien Wattimena, dikenal lewat karya-karya reflektif, dan kolaborasi Ummu Amalia Misbah, film ini jadi panggung perenungan kolektif.
“Seburuk-buruknya masa lalu seseorang, ia tetap berharga di mata Allah.”
Salah satu dialog kunci film ini.
π₯ Sinematografi & Soundtrack: Jiwa Film Ini
Tone gambar hangat, nuansa teduh. Seolah kita masuk ke ruang rahasia kehidupan Zalina. Dan saat air mata mulai mengalir, terdengar suara Fabio Asher, Anggis Devaki, atau Nabila Ellisa yang membuat luka-luka film ini terasa seperti milik kita.
π Dari Novel ke Layar Lebar
Tabayyun Cinta, novel aslinya, memang sarat pesan. Tapi filmnya tidak menyalin mentah. Beberapa bagian dipadatkan agar fokus ke pencarian kebenaran. Proses “tabayyun” yang dalam novel hadir sebagai peristiwa panjang, di film dipadatkan lewat adegan konfrontatif dan dialog emosional antara Zalina dan Samira (Jenny Rachman).
π²πΎ Gema Tabayyun ke Malaysia
Setelah sukses tayang di bioskop Indonesia pada 8 Mei 2025, film ini segera menyapa penonton Malaysia dan Brunei mulai 10 Juli 2025. Ini bukan sekadar ekspansi pasar, tapi penyebaran nilai universal Islam dan kemanusiaan: jangan mudah menuduh, dengarkan dulu.
π₯ Catatan Akhir: Tabayyun bukan hanya judul.
Ia adalah seruan.
Ia adalah tamparan lembut untuk netizen penghakim.
Ia adalah pelukan hangat bagi yang pernah difitnah, disudutkan, atau disalahpahami.
Mungkin kamu bukan Zalina. Tapi pernahkah kamu jadi Arlo yang tergoda menilai tanpa bertanya?
π« Rekomendasi: Wajib nonton bareng emak, istri, pacar halal, atau sahabat-sahabat patah hati.
Jangan lupa bawa tisu. Dan kalau perlu... bawa maaf.
Writer Marcopolo
Editor Uncle SamSoeDji