Pacu Jalur Naik Kelas: Gubernur Riau Apresiasi Dikha, Si Penari Cilik yang Mendunia
-Baca Juga
Pekanbaru – Semangat budaya Riau kembali menggema ke penjuru Nusantara. Sosok kecil bernama Rayyan Arkan Dikha, penari cilik dari Kuantan Singingi yang viral lewat gerakan Pacu Jalur digitalnya, kini mendapat perhatian dan penghargaan langsung dari Gubernur Riau Abdul Wahid.
Dalam apel pagi yang penuh semangat di halaman Kantor Gubernur, Selasa (8/7), Dikha diundang dan dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Provinsi Riau. Di hadapan ribuan ASN, Gubernur tak sekadar memberikan pujian beliau turun langsung ke arena, menari bersama Dikha mengikuti irama "Aura Farming", gaya Pacu Jalur yang kini jadi tren nasional.
“Dikha adalah simbol bahwa budaya lokal bisa naik kelas lewat semangat anak-anak kita. Ia layak menjadi ikon dan inspirasi bagi generasi muda Riau,” ujar Abdul Wahid di hadapan peserta apel.
Tak hanya simbolik, Pemprov Riau melalui Gubernur juga menyerahkan beasiswa pendidikan senilai Rp 20 juta kepada Dikha. Langkah ini disambut antusias oleh masyarakat dan menjadi harapan bahwa bakat luar biasa seperti Dikha akan mendapat pembinaan berkelanjutan, bukan sekadar euforia sesaat.
Undangan ke Jakarta: Momentum atau Ujian?
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengisyaratkan bahwa Dikha akan segera memenuhi undangan dari kementerian di Jakarta untuk tampil dan mempromosikan Pacu Jalur di panggung nasional. Meski belum ada keterangan resmi dari kementerian terkait, publik menyambut hal ini sebagai peluang emas asal disertai akomodasi yang layak dan perlindungan hak anak secara penuh.
Suara dari Masyarakat: Dukung, tapi Jangan Eksploitasi
Langkah Pemprov Riau patut diapresiasi sebagai bentuk nyata dari kepedulian terhadap pelestarian budaya dan masa depan anak berbakat. Namun, sejumlah suara dari masyarakat dan aktivis budaya mengingatkan agar perhatian pada Dikha tidak berhenti di panggung acara.
“Kami percaya Pak Gubernur punya niat baik. Tapi jangan sampai Dikha cuma jadi komoditas viral. Pastikan pendidikan, perlindungan, dan masa kecilnya tetap jadi prioritas,” kata Umar, pengamat budaya lokal sekaligus pegiat komunitas literasi anak di Riau.
Pacu Jalur Mendunia: Dari Sungai ke Layar
Video Dikha yang viral menari di tepi jalur menjadi simbol baru dari kekuatan budaya digital. Ia membawa Pacu Jalur, tradisi lomba mendayung yang telah berusia ratusan tahun, menembus ruang media sosial hingga diliput berbagai media nasional dan internasional.
Kini, dengan dukungan Pemprov dan masyarakat Riau, langkah Dikha akan terus mengalir semoga tetap tenang, jernih, dan menuju tujuan mulia: mengangkat budaya, tanpa kehilangan jati diri.
🟨 “Anak Budaya, Bukan Komoditas Viral”
Kita bukan cari panggung. Kita jaga masa depan.
#KawalDikha #RiauUntukAnak #PacuJalurDigital
Writer : Riendr
Editor : Lamp Jung Stronking