Rakyat Menunggu Keberanian Bupati Lamongan Yusron
-Baca Juga
Lamongan – Di tengah euforia peringatan Hari Jadi Lamongan ke-456, rakyat dikejutkan dengan kedatangan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Gedung Pemkab Lamongan, Senin pagi, 7 Juli 2025. Bukan untuk memberi ucapan selamat, melainkan memeriksa 5 pejabat Pemkab di lantai 7, terkait dugaan korupsi proyek pembangunan gedung pemerintahan tahun anggaran 2017–2019.
Pemeriksaan ini menjadi “kado pahit” bagi rakyat di tengah pesta. Di saat panggung musik dan seremoni berlangsung di lantai bawah, lantai 7 berubah menjadi ruang sunyi penegakan hukum.
👥 Lima Pejabat yang Diperiksa KPK Hari Ini:
1. Sigit Hari Mardani – Kasubbag Pembinaan & Advokasi, Bagian PBJ Setda Lamongan
2. Fitriasih – Kepala Subbagian Administrasi Pengelolaan, Bagian PBJ Setda Lamongan
3. Joko Andriyanto – Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan, Kecamatan Glagah
4. Arkan Dwi Lestari – Kepala Seksi Bina Konstruksi, Dinas PUPR & Cipta Karya
5. Rahman Yulianto – Staf Subbagian Pembinaan dan Advokasi, ULP Pemkab Lamongan
Kelima nama tersebut dipanggil sebagai saksi, dalam proses penyidikan yang telah dimulai sejak tahun 2023.
🕵️♂️ Kasus Gedung Pemkab Lamongan:
Proyek pembangunan gedung yang dibiayai dari APBD Tahun 2017–2019, diduga menyimpan praktik korupsi berjemaah. Indikasi mark-up dan penyalahgunaan wewenang muncul, dan penyidik KPK telah mengantongi sejumlah nama dalam proses penyidikan terbuka.
Menurut sejumlah sumber, potensi kerugian negara mencapai ratusan miliaran rupiah.
📢 Desakan Terbuka untuk Bupati Lamongan Yusron Noor Effendi
Sebagai kepala daerah saat ini, Bupati Lamongan Yusron Noor Effendi diminta tidak bersikap pasif dan cuci tangan. Meskipun proyek ini terjadi sebelum masa jabatannya, namun keberanian moral dan transparansi publik tetap menjadi tanggung jawabnya.
“Pak Yusron tidak sedang dimintai pertanggungjawaban hukum, tapi pertanggungjawaban moral dan politik sebagai pemimpin rakyat Lamongan hari ini. Rakyat ingin tahu: siapa saja yang terlibat, siapa yang harus diproses, dan bagaimana pengembalian kerugian negara dilakukan,” ujar salah satu tokoh muda Lamongan kepada Detak Inspiratif.
🗡️ Joko Tingkir Menangis: Tanah Ini Dikhianati
Lamongan dikenal sebagai tanah leluhur pejuang. Salah satunya Joko Tingkir, figur legendaris yang dikenal karena keberanian dan kejujurannya. Jika ia masih hidup, ia pasti marah melihat tanah yang dulu diperjuangkannya kini tercemar oleh korupsi.
“Gedung megah itu bukan tempat rakyat mengadu, tapi tempat para tikus menyusun rencana,” kata warga dalam status media sosial yang viral hari ini.
Hari Jadi Lamongan seharusnya menjadi momentum kontemplasi. Bukan sekadar pesta, tapi juga refleksi: Apakah tanah ini benar-benar bersih dari dosa birokrasi?
Kini rakyat menanti:
Apakah Bupati Yusron berani membuka tabir kebenaran?
Apakah para pejabat lain akan ikut terseret?
Dan yang terpenting: apakah KPK benar-benar menuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya?
Lamongan tak boleh jadi legenda yang dikhianati.
Dan rakyat tak boleh jadi penonton dari panggung sandiwara kekuasaan.
Writer Lamp Jung
Editor Cuanlee