Kota Mojokerto Pecah Rekor di Porprov IX, Bonus Atlet Masih Terkunci di Meja Anggaran
-Baca Juga
MOJOKERTO – Prestasi cemerlang diraih Kontingen Kota Mojokerto dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Dari 38 kabupaten/kota, Mojokerto menembus peringkat 9 besar dengan koleksi 30 emas, 28 perak, dan 36 perunggu. Lonjakan ini mencatat sejarah, mengingat dua tahun lalu Kota Mojokerto berada di peringkat 16.
Sayangnya, di balik catatan manis itu, ada kabar pahit: bonus atlet berprestasi belum juga cair. Padahal, Porprov IX sudah usai sejak beberapa minggu lalu.
“Kami sudah mengeluarkan keringat dan tenaga. Sekarang tinggal menunggu janji yang belum ditepati,” ujar salah satu atlet peraih emas dari cabor angkat besi, yang meminta namanya dirahasiakan.
Sumber Masalah: Anggaran yang Tidak Disiapkan di Awal
Berdasarkan penelusuran, akar persoalan terletak pada tidak adanya alokasi bonus atlet di APBD murni 2025. Pemerintah kota mengandalkan pos anggaran yang baru akan dibahas di Perubahan APBD (P-APBD) pada semester kedua tahun ini.
Akibatnya, meskipun daftar peraih medali sudah dikantongi KONI Kota Mojokerto, pencairan bonus masih terhenti di meja administrasi.
Seorang pejabat internal KONI yang enggan disebut namanya mengungkapkan:
“Kami sudah serahkan data resmi ke Pemkot. Tapi kalau anggaran belum tersedia, ya kami tak bisa bergerak. Mestinya dana ini sudah disiapkan jauh-jauh hari.”
Perbandingan dengan Daerah Lain
Di beberapa daerah lain di Jawa Timur, seperti Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya, bonus atlet dibayarkan maksimal satu bulan setelah Porprov berakhir. Bahkan, ada yang menggunakan anggaran cadangan KONI untuk memastikan apresiasi datang cepat.
“Cepat cair itu penting untuk menjaga motivasi atlet. Kalau telat, efeknya bisa buruk di event selanjutnya,” tegas seorang pengamat olahraga Jatim.
Bukan Sekadar Uang
Bagi atlet, bonus bukan sekadar tambahan penghasilan. Ini adalah bukti nyata penghargaan. Penundaan pencairan, apalagi hingga berbulan-bulan, berisiko membuat atlet merasa perjuangannya kurang dihargai.
“Kalau keringat sudah menguap, bonusnya jangan sampai ikut menguap,” sindir salah satu pelatih cabang olahraga.
Publik Menunggu Jawaban
Hingga berita ini diturunkan, Pemkot Mojokerto belum memberikan keterangan resmi terkait waktu pencairan bonus. Publik menanti langkah cepat, sebelum prestasi bersejarah ini ternodai oleh lambatnya apresiasi yang dijanjikan.