Ojol Tembus Pendopo Majatama, Gus Muwafiq Sentil ASN: Ingat Akhlak Nabi, Jangan Mudah Terprovokasi ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Ojol Tembus Pendopo Majatama, Gus Muwafiq Sentil ASN: Ingat Akhlak Nabi, Jangan Mudah Terprovokasi

-

Baca Juga


Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pemkab Mojokerto Jawa Timur, pendopo Graha Majatama, Kamis 11 September 2025. 




Maulid Nabi di Pemkab Mojokerto Jadi Ruang Muhasabah Kolektif, dari ASN, Ulama, Ibu-Ibu Pengajian, hingga Komunitas Ojol




Mojokerto pagi itu tak biasa. Pendopo Majatama yang biasanya kaku dengan urusan birokrasi, berubah jadi lautan shalawat. Dari ASN hingga ulama, dari ibu-ibu pengajian hingga komunitas ojol, semua larut dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di panggung, Gus Muwafiq menyentil: ingat akhlak Nabi, jangan mudah terprovokasi.




MOJOKERTO – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Graha Majatama, Kamis (11/9/2025), terasa berbeda. Tak sekadar acara seremonial tahunan, tapi jadi ruang muhasabah kolektif di tengah birokrasi Pemkab Mojokerto.


Gus Muwafiq, Da’i nyentrik sekaligus cendekiawan Muslim, tampil sebagai penceramah utama. Dengan gaya khasnya yang lugas, beliau menggugah para ASN, ormas keagamaan, hingga undangan yang hadir. Pesannya jelas: ingat Nabi, rawat akhlak, jaga persatuan bangsa.


Yang bikin suasana makin unik, tampak rombongan komunitas ojek online (ojol) lokal ikut duduk bersama di Pendopo Majatama. Meski tak menerima undangan resmi, mereka datang dengan niat tulus ingin ngalap berkah.


“Nggak ada urusan politik atau isu nasional. Ini murni peringatan Maulid Nabi,” tegas Kabag Kesra, Nunuk Sudjatmiko kepada detak inspiratif.


Hadir pula jajaran lengkap: Bupati Al Barra, Wakil Bupati Rizal Octavian, seluruh kepala OPD, PKK, Dharma Wanita, Muslimat NU, Fatayat, Asyiah Muhammadiyah, hingga majelis taklim perempuan (PPHI). Pendopo sore itu benar-benar jadi miniatur kebhinekaan Mojokerto.


Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia untuk mencerahkan akhlak manusia.


 “Bayi lahir dalam keadaan suci, dan sebaiknya kembali pun tetap suci saat menghadap Yang Maha Suci. Pemimpin bangsa harus kuat lahir batin, rakyat pun jangan mudah terprovokasi. Jadi bangsa cerdas dan mandiri,” tuturnya.


Acara berlangsung sederhana. Namun di balik kesederhanaan itu, terasa getar yang lebih dalam: doa agar negeri tetap terjaga, pemimpin tetap amanah, dan rakyat tetap waras menggunakan akal sehat serta nurani.


Gema sholawat yang mengalun menutup peringatan ini. Pendopo Majatama pagi itu bukan hanya ruang birokrasi, melainkan berubah menjadi rumah spiritual yang menyatukan ASN, ulama, ibu-ibu pengajian, hingga para pengemudi ojol.


Detak Inspiratif mencatat:


Ketika Maulid Nabi dirayakan dengan hati yang bersih, pesan persatuan dan akhlak menjadi cahaya yang lebih terang daripada hiruk pikuk politik. Karena di tengah silang sengkarut persoalan bangsa, kita hanya butuh satu kompas: akhlak Nabi sebagai jalan pulang bagi nurani.






Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode