Reses H. Heri Suyatnoko: Aspirasi Mengalir dari Dapil IV Utara Mojokerto ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Reses H. Heri Suyatnoko: Aspirasi Mengalir dari Dapil IV Utara Mojokerto

-

Baca Juga



H. Heri Suyatnoko, S.E. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Mojokerto Jawa Timur Fraksi Nasdem Dapil IV.


MOJOKERTO – Sekitar 140 warga dari empat kecamatan di Dapil IV (Gedeg, Kemlagi, Jetis, dan Dawarblandong) tumpah ruah ke Pendopo Kantor Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupeten Mojokerto Sabtu siang (6/9/2025). Mereka menghadiri **reses anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, H. Heri Suyatnoko, S.E.**, legislator Fraksi NasDem yang baru setahun menempati kursi parlemen.






Kegiatan serap aspirasi ini berlangsung hangat. Satu demi satu, warga menyampaikan keluhan dan problematika nyata yang dihadapi masyarakat Mojokerto utara. Dari infrastruktur, pertanian, hingga layanan kesehatan semua jadi bahan diskusi terbuka antara rakyat dan wakilnya.






Infrastruktur dan Pertanian Masih Jadi PR


Salah satu isu dominan adalah soal **jalan poros desa** yang kondisinya masih jauh dari layak. Tinggal seratus meter saja tidak disambung,” ujar peserta reses.  Selain itu, **petani tembakau** menagih janji pemerintah terkait bantuan sosial dari **dana DBHCHT** yang hingga kini belum mereka rasakan.






Keluhan juga datang dari **petani padi** yang mengeluhkan distribusi pupuk subsidi tidak merata, serta **irigasi sawah belum diplengseng**. Persoalan **kekeringan dan sulit air** makin memperberat situasi.


Tak kalah penting, warga menuntut perhatian serius terhadap **Waduk Pandan Krajan** yang kini dangkal dan berubah fungsi menjadi lahan tanaman polowijo, sehingga kerap menimbulkan banjir saat musim hujan. Sementara **Waduk Tanjungan** yang juga menjadi ikon wisata Mojokerto dinilai butuh normalisasi agar bisa optimal sebagai sumber pengairan sekaligus destinasi wisata.






Bedah Rumah dan Kesehatan Jadi Sorotan


Peserta reses juga menyoroti **program bedah rumah Bupati Albarra**. Di Dapil IV, masih banyak rumah warga yang masuk kategori tidak layak huni dan menunggu prioritas.






Sektor kesehatan pun tak luput dari keluhan. Banyak masyarakat kesulitan mengakses **JKN-KIS/BPJS**. Warga yang dulunya peserta **BPJS Mandiri** kini menunggak setelah berhenti bekerja, membuat mereka tidak bisa lagi menggunakan fasilitas kesehatan.


Ironisnya, ada kasus di mana pasien dengan kartu BPJS yang **masih terblokir** bisa diterima rumah sakit dengan dalih program UHC, tetapi ada pula yang ditolak oleh RSUD RA Basoeni. Kondisi ini menimbulkan kebingungan sekaligus kritik terhadap lemahnya sosialisasi program kesehatan daerah.



Peserta RESES




Pendidikan dan Kesenjangan Sosial


Aspirasi lain datang dari sektor pendidikan. **MI Desa Mojo Pilang, Kecamatan Kemlagi**, misalnya, hanya memiliki lima siswa karena kalah bersaing dengan sekolah negeri. Guru-guru swasta juga meminta perhatian lebih, lantaran insentif yang mereka terima belum sebanding dengan beban kerja.


“Kalau guru TPQ sudah dicairkan insentifnya oleh Bupati, untuk guru MI belum ada perhatian,” ujar salah satu peserta.






Aspirasi Petani dan Peternak


Suasana makin hidup ketika warga menyampaikan harapan secara langsung. **Pak Yunus dari Gebangsari** menekankan agar **bantuan ternak kambing** tidak dimonopoli kelompok tertentu. Sedangkan **Pak Khotib, petani tembakau asal Gebangsari**, secara lugas menagih janji Bupati terkait **bansos petani tembakau**.


“Jangan hanya seremonial, Gus Bupati Albarra. Mana bantuan untuk kami?” tegasnya.


Menanggapi itu, H. Heri meminta proposal konkret dari kelompok peternak kambing agar bisa diperjuangkan. Sementara aspirasi petani tembakau ia berjanji akan segera disampaikan kepada Bupati.






Wakil Rakyat yang Membumi


Reses kali ini menunjukkan bahwa persoalan di Dapil IV bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut kebutuhan dasar masyarakat: pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.


“Semua aspirasi ini akan saya bawa, komunikasikan, dan perjuangkan bersama instansi terkait dan kepala daerah,” tandas **H. Heri Suyatnoko**, yang juga dikenal sebagai penggagas **Desa Wisata Tanjungan dan Kampoeng Madu**.






Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode