Asrama Santriwati di Situbondo Ambruk Diterjang Hujan, Satu Tewas dan Empat Luka Berat ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Asrama Santriwati di Situbondo Ambruk Diterjang Hujan, Satu Tewas dan Empat Luka Berat

-

Baca Juga





Situbondo | Detak Inspiratif – Dini hari yang tenang berubah mencekam saat atap asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, ambruk akibat hujan deras, Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.


Peristiwa itu menelan satu korban jiwa dan empat santriwati luka berat, sementara belasan lainnya mengalami luka ringan serta trauma. Seluruh korban telah dievakuasi ke RSU dr. Abdoer Rahem Situbondo dan Puskesmas Besuki untuk perawatan intensif.


Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan penyebab sementara robohnya bangunan diduga karena struktur atap yang lapuk dan tak mampu menahan beban air hujan.


“Kami sudah melakukan olah TKP dan memastikan tidak ada korban lain tertimbun,” ujarnya.


Tim gabungan dari BPBD Situbondo, TNI-Polri, dan relawan MDMC telah mendirikan tenda darurat dan dapur umum di halaman pesantren. Bantuan logistik juga disalurkan oleh Dinas Sosial.



Bupati Situbondo  Yusuf Rio Wahyu Prayogo, S.Sos., M.SM, (tengah) bersama alumni UNEJ ketika di Surabaya beberapa bulan lalu. Tampak Ketua Penasehat Alumni UNEJ H. Drs. Joedha Hadi Soewignjo, ESB (baju putih)



Bupati Situbondo  Yusuf Rio Wahyu Prayogo, S.Sos., M.SM. meninjau lokasi dan menyampaikan belasungkawa mendalam.


“Pemerintah akan membantu proses renovasi pondok dan memastikan para santri mendapat tempat aman untuk belajar,” ucapnya.


Sementara itu, pihak BPBD Situbondo berjanji akan melakukan evaluasi dan edukasi mitigasi bencana bagi seluruh pondok pesantren di wilayah rawan.


Peristiwa ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya keselamatan bangunan asrama pendidikan berbasis pesantren, terutama di kawasan perbukitan dengan curah hujan tinggi.


“Kami tidak kehilangan iman, hanya kehilangan kamar,” kata seorang santri kecil lirih di tenda darurat kalimat sederhana yang menembus hati siapa pun yang mendengarnya.




Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode