Pagi menjelang siang itu, Warkop Si Hitam Pekat penuh asap rokok dan aroma kopi pahit yang menusuk sanubari.
Kiai Sodron duduk memandangi langit,
Pakde Kumis sibuk ngaduk kopi kayak ngaduk masalah rumah tangga,
dan kami bertiga siap mendengarkan radio paling sangar se-Kediri Raya…

RADIO ANDIKA KEDIRI.

Tiba-tiba… suara emas penyiar masuk:

🎧 “Pendengar semuaaa… mohon diperhatikan…”

Ada nada serius tapi juga bikin pengen ketawa.

“Pak Gatot, warga Tugurejo, melaporkan… kostum badut Nobita miliknya… DIBAWA KABUR penyewa. Janji sewa 3 hari, ditunggu 3 bulan, Nobita ra bali-bali.”

Warkop langsung hening.

Kiai Sodron nyeletuk:

“Lho iki Nobita opo SIM mahasiswa? Kok 3 bulan gak balik-balek!” 🤣

Pakde Kumis tambah pedas:

“Ngene iki lho negara, badut ae iso dadi korban!” 🤣🤣

🎙️ LIVE REPORT DARI RADIO: PAK GATOT MASUK STUDIO

Pak Gatot masuk studio Radio Andika dengan wajah campur aduk: antara kesel, bingung, dan pasrah.
Kemejanya rapi. Tas selempang nyangkut.
Mikrofon di depan, kamera nyala,
dan penyiar mulai wawancara.

“Pak Gatot, kostume bentuk opo?”

“Nobita, Mas. Kaos kuning, celono biru, sepatu biru… sama kacamatane.”

Kiai Sodron langsung nyeletuk di warkop:

“Nah iki sing bahaya, kaca MATANE ! Utang iso ilang, opo maneh kacamata!” 🤣🤣🤣

FOTO PELAKU MUNCUL DI JAGAT MEDSOS:

RADIO ANDIKA munculkan foto Suliandri…
Naik motor Supra, wajah polos, rambut cepak.
Kaki sandal jepit.
Ekspresi antara “tak balekno nanti” dan “yo wes ra tak balekno”.

Penyiar baca ciri-cirinya:

“Tinggi sekitar 160 cm… kurus… rambut cepak… membawa motor AG 3696 GC… dan membawa kostum Nobita…”

Pakde Kumis langsung nyeplos sambil ngakak:

“Ciri-ciri penting: membawa Nobita yang hilang arah hidupnya.” 🤣🤣🤣🔥

Kiai Sodron tambah ngawur:

“Iki Nobita versi dark mode opo piye? Kok sampe dadi DPO.” 🤣🔥

🎧 PENYIAR MENUTUP INFORMASI DENGAN SUARA EMASNYA:

“Bagi siapa saja yang melihat Suliandri…
atau melihat Nobita berkeliaran tanpa Doraemon…
harap hubungi Gatekeeper Radio Andika.”

Warkop langsung geger.
Ada yang batuk sambil ketawa.
Ada yang nyaris tumpahin kopi.

Pakde Kumis tepuk meja:

“Brooo… Radio Andika iki sakti tenan. Dompet ketemu. Badut ilang wae diurus. Besok-besok kucing ilang tak laporno Andika ae!” 🤣🤣🤣

Kiai Sodron juga menyimpulkan dengan bijaksana:

“Inilah jurnalisme warga:
Polisi sibuk, rakyat bingung,
RADIO ANDIKA TURUN TANGAN.
Badut ilang? Gas!
Dompet ilang? Gas!
Rakyat bingung? Gas pol rem blong!” 🤣🔥

⚡ PESAN MORAL DETAK INSPIRATIF : 

Dalam dunia yang makin edan,
bahkan badut pun bisa jadi korban dramatis.
Tapi yang bikin bangga:
masih ada warga jujur, penyiar peduli, dan radio yang siap bantu.

Kalau Nobita saja dijagain rakyat,
masa rakyat nggak saling jaga?