DPRD KOTA MOJOKERTO BERIKAN NILAI
-Baca Juga
RAPOR MERAH BUAT MANAGEMN RSU DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO
Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus Terima Laporan DPRD Tentang Kinerja Eksekutif TA. 2016 Ketua DPRD Kota Mojokerto Purnomo didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Abdullah Fanani |
UNCLEOWOB.COM - Anggota DPRD Kota Mojokerto akhirnya menunjukan kemampuanya sebagai Legeslator, yang dipercaya rakyat.
Selama tahun 2016, kinerja kabinet Walikota Mas’ud Yunus dan Wawali Suyitno, mendapatkan rapor sedang alias baik saja .
Ada beberapa sektor yang mendapatkan sorotan dari para wakil rakyat Kota Mojokerto tersebut. Diantaranya bidang kesehatan, terutama pelayanan RSU DR. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto yang dianggap belum maksimal.
Dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat Kota Mojokerto pada khususnya.
Dibagian sektor IGD RSU DR. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, menurut Suliyat juru bicara anggota dewan dari FPDI-P dalam rapat paripurna istimewa DPRD, dalam rangka penyerahan keputusan DPRD Kota Mojokerto, tentang rekomendasi atas LKPJ Walikota Mojokerto akhir tahun 2016 menjelaskan, masih kurangnya pelayanan terutama kepada pasien kanker servik.
Kanker servik bagian dari program kesehatan, yang menurut penilaian dewan mendapat nilai buruk. Pasalnya, RSU DR. Wahidin Sudiro Husodo merupakan RSU tipe B. Secara otomatis peralatan medisnya lebih baik daripada RSUD tipe C.
Banyak peralatan medis masih baru namun tidak bisa digunakan alias rusak. “ Pengadaan alkesnya, bagaimana ? masak barang rongsokan untuk RSU tipe B ? Hah...
Ini harus dipertanggungjawabkan oleh managemen RSU DR. Wahidin Sudiro Husodo, jangan sampai peralatan medis dibawa pulang ditukar yang jelek.
Sementara pelayanan dirumah sakit buruk, kalau ditempat prakteknya baik. Ada apakah gerangan ?
Selain itu, anggota wakil rakyat tersebut juga menyoroti gagalnya budidaya ikan rengkik, yang dijadikan ikon masyarakat Kota Mojokerto. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan harus mencoba formula lain agar, ikan rengkik bisa dibudidayakan dengan baik di Kota Mojokerto.
Tidak itu saja, wakil rakyat tersebut juga mempertanyakan kinerja ekskutif, yang kesannya belum maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat Kota Mojokerto. Dinas Sosial, mestinya melakukan pendataan terhadap masyarakat miskin, agar tepat saran. Jangan sampai ada KKN dan terjadi salah data. Yang miskin tidak mendapat bantuan, sementara si kaya mendapatkan bantuan.
Anggota dewan Kota Mojokerto juga mempertanyakan, revitalisasi pasar Tanjung Anyar. Agar disikapi dan direlisasikan wujudnya. Begitu pula dengan rencana embangunan kampus PENS tersebut.
Walikota jangan hanya tebar pesona saja, namun faktanya pembangunan kampus PENS hingga kini belum terwujud. Padahal, anggaran yang dipersiapkan sebesar Rp. 12,7 M.
Rehab gedung Seni dan Budaya Majapahit, seyogianya dilakukan rehab total tahun ini. Namun kenyataannya juga belum direalisasikan.
Pembangunan stadion atau gedung sport center di lapangan Raden Wijaya Surodinawan Prajurit Kulon Kota Mojokerto, rencananya akan dibangun tahun 2018. Namun sejauh ini belum ada persiapan lelang untuk pembangunannya.
Dalam rapat paripurna istimewa Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus ,mengucapkan terimakasih kepada para waki, rakyat tersebut atas masukannnya. Guna perbaikan sistem birokrasi, dijajaran Pemkot Kota Mojokerto.
Tanpa ada kritikan dan masukan, niscaya pembangunan di Kota Mojokerto tidak akan berkembang dengan baik,’’ kata Walikota dihadapan anggota dewan dan anggota eksekutif lainnya.